Ternyata Kura-Kura Menguasai Teknologi Layar Sentuh

Halo Agan…Kura-kura dan penyu yakni binatang bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa binatang yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan gampang dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku. 

Kura-kura biasanya hidup di banyak sekali tempat, mulai kawasan gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan flora (herbivora), pemakan daging (karnivora) atau adonan (omnivora).

kura dan penyu yakni binatang bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil Ternyata Kura-Kura Menguasai Teknologi Layar Sentuh
kura-kura


Nah ngong-ngong soal kura-kura binatang ternyata bisa menguasai teknologi layar sentuh lho. Kura-kura telah berguru bagaimana memakai layar sentuh sebagai bab dari studi yang bertujuan untuk mengajarkan binatang teknik navigasi.

Penelitian, yang dipimpin oleh Dr Anna Wilkinson, dari Sekolah Ilmu, melibatkan  kura-kura kaki merah, yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Struktur otak reptile terutama kura-kura sangat berbeda dibandingkan dengan dengan yang mamalia, yang memakai otak bab hippocampus untuk navigasi spasial.
Sebaliknya, binatang reptil berpikir bahwa korteks medial reptil berfungsi sebagai  bagian homolog, namun sangat sedikit sikap kerja yang  sebenarnya sedang  diteliti ini. Untuk memahami bagaimana kura-kura berguru untuk menavigasi di sekitar lingkungan mereka, para peneliti menguji bagaimana reptil mengandalkan arahan untuk berkeliling.
Dr Wilkinson mengatakan: “Kura-kura yakni binatang yang  sempurna untukpenelitian ini dan kita bisa  belajar dari mereka alasannya mereka dianggap sebagian besar tidak berubah (berevolusi) dari saat mereka menjelajahi dunia jutaan tahun yang kemudian Dan penelitian ini penting supaya kita sanggup lebih memahami evolusi otak dan evolusi kognisi.
Dr Wilkinson memperlihatkan training awal sementara di University of Vienna kepada  kura-kura dengan cara memperlakukannya dengan buah stroberi berada di bulat warna biru di dalam layar,  ketika reptile kura-kura melihat stroberi, kura-kura akan mendekati dan kemudian mematuk bulat biru di layar sentuh tersebut.
Dua dari kura-kura yang berjulukan Esme dan Quinn, melanjutkan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah mereka pelajari  untuk situasi di kehidupan yang nyata.
Para peneliti menempatkan mereka di arena dengan dua kosong mangkuk makanan yang tampak menyerupai bulat biru di layar sentuh. Kura-kura pergi ke mangkuk di sisi yang sama dengan kalangan mereka yang dilatih untuk mematuk di layar.
Dr Wilkinson menjelaskan: “Tugas mereka yakni  hanya diharuskan untuk ingat di mana mereka telah dihargai, berguru contoh respon sederhana pada layar sentuh Mereka kemudian ditransfer apa yang telah mereka pelajari dari layar sentuh ke dalam situasi dunia faktual ini memberitahu kita bahwa saat menavigasi di ruang faktual mereka tidak bergantung pada umpan balik bermotor sederhana namun berguru wacana posisi stimulasi dalam lingkungan.
“Masalah besarnya yakni bagaimana untuk menanyakan kepada semua binatang pertanyaan bahwa mereka sama-sama bisa menjawab tapi terkendala bahasa. Layar sentuh  adalah solusi brilian problem bahasa ini alasannya semua binatang sanggup berinteraksi dengan itu, apakah itu dengan kaki, hidung atau paruh. Hal ini memungkinkan kita untuk membandingkan kemampuan kognitif yang berbeda dari hewan-hewan tersebut.