5 Fakta Menarik Ihwal Bulan

Astronomi, Bulan, Fakta, Hype1081 Dilihat
Bulan. Kredit: NASA/Flickr

 – Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh Bumi kita. Seberapa jauh Anda sudah mengenal Bulan? Di artikel ini, kami telah jabarkan 5 fakta menarik wacana Bulan yang mungkin belum banyak diketahui.

Pertama, Kita Bisa Melihat Lebih dari Setengah Bagian Bulan
Kebanyakan buku-buku tumpuan akan mencatat bahwa kala rotasi dan revolusi Bulan yaitu sama sehingga kita tidak pernah sanggup melihat bab belakang Bulan. Dengan kata lain, hanya separuh bab Bulan yang terus-menerus menghadap ke Bumi lah yang kita sanggup amati.

Namun, bergotong-royong kita tidak benar-benar melihat setengah (50{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d} bagian) Bulan saja, tetapi lebih dari itu, yakni 59{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d} (hampir tiga-perlima). Mengapa demikian?

Ketika melaksanakan geraknya yang khas, Bulan tidak selalu terletak pada bidang yang sama. Baik bentuk atau posisinya yang relatif terhadap Matahari dan Bumi secara terus menerus berubah. Karena itulah bab Bulan yang terlihat di Bumi agak berbeda sehingga sehabis satu periode waktu kita sanggup melihat 59{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d} permukaan Bulan.

Karena hal ini pula, permukaan Bulan yang sanggup dilihat mengalami librasi, sehingga daerah-daerah kecil di tepi cakramnya yang sanggup diamati terlihat. Dengan kata lain, titik tengah dari bulatan Bulan yang tampak di langit Bumi bukanlah titik yang itu-itu saja, melainkan bergeser sedikit letaknya. Dengan demikian bab Bulan yang diamati dari Bumi lebih luas sedikit.

Kedua, Butuh Ratusan Ribu Bulan Agar Cahayanya Seterang Matahari
Seperti yang kita tahu, cahaya Bulan merupakan cahaya dari Matahari yang ia pantulkan (dibuktikan dengan adanya fase-fase Bulan). Bulan Purnama bersinar dengan magnitudo -12,7, sedangkan Matahari dengan magnitudo -26,7.

Rasio kecerahan Matahari versus kecerahan Bulan Purnama yaitu 398.110 banding 1. Sehingga kalau Bulan ingin menyamai kecerahan Matahari di langit Bumi, maka diharapkan 398.110 Bulan di langit.

Namun, tampaknya hal ini mustahil sanggup terjadi. Selain kita tidak sanggup meniru Bulan, langit Bumi juga hanya mempunyai luas sekitar 360 derajat (termasuk setengahnya yang kita tidak sanggup lihat alasannya yaitu berada di bawah cakrawala), sehingga luas langit hanya 41.200 derajat persegi.

Bulan Purnama hanya mempunyai diameter sudut selebar setengah derajat di langit. Dengan begitu, kita hanya sanggup mengisi luas langit tadi dengan 206.264 Bulan, atau masih kurang 191.836 Bulan lagi dalam upaya untuk mencocokkan kecerahannya dengan kecerahan Matahari.

Ketiga, Ada “Lunar X” dan “Lunar Y” di Permukaan Bulan
Apa itu “Lunar X” dan “Lunar Y”? Bagi Anda yang mempunyai teleskop dan sering mengamati Bulan, Anda mungkin pernah melihat kedua fitur ini di permukaan Bulan, namun tidak menyadarinya.

Lunar X dan Lunar Y di permukaan Bulan. Kredit: Aniruddha Bhat

“Lunar X” dan “Lunar Y” yaitu fitur yang cukup populer yang ada di permukaan Bulan yang hanya terlihat melalui teleskop. “Lunar X” dan “Lunar Y” hanya terlihat saat terminator (batas antara jelas dan gelap di Bulan) terletak di atas permukaan yang sempurna di mana “Lunar X” dan “Lunar Y” berada.

Apakah ini sebuah tanda dari kunjungan alien? Hmm.. tampaknya bukan. “Lunar X” dan “Lunar Y” adalah sebuah kombinasi antara pencahayaan dan topografi yang menghasilkan contoh unik yang bersahabat bagi mata manusia. Pada kenyataannya, delusi “Lunar X” dan “Lunar Y” terbentuk dari topografi pegunungan antara kawah La Caille, Blanchinus, dan Purbach.

“Lunar X” dan “Lunar Y” hanya sanggup diamati dalam waktu yang singkat, yakni pada sekitar 4 jam pertama dalam fase Bulan kuartal awal menyerupai pada gambar yang diambil oleh astrofotografer Aniruddha Bhat di atas.

Keempat, Bulan Berukuran Lebih Besar dari Pluto
Ya, bila dibandingkan dengan Pluto, Bulan yaitu objek yang relatif besar. Diameter Pluto hanya 2.390 km. Untuk perbandingan, ukuran diameter itu hanya sekitar 70{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d} dari diameter Bulan, dan hanya sekitar 18{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d} dari diameter Bumi.

Perbandingan Bumi, Pluto (dan Charon), dan Bulan. Kredit: Walter Myers

Dalam hal volume, Pluto hanya mempunyai 6,39 × 10⁹ km kubik. Kedengarannya memang besar, namun volume Bulan adalah 2,1958 × 10¹⁰ km kubik, atau hanya 0,59{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d} dari volume Bumi. Dengan kata lain, Anda sanggup menempatkan hampir 170 benda seukuran Pluto di dalam Bumi.

Massa Pluto yaitu 1,3 × 10²² kg, yang hanya 0,2{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d} massa Bumi, atau 18{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d} massa Bulan. Jadi, bila Bulan dan Pluto posisinya ditukar, mungkin Bulan malah sanggup disebut planet sementara Pluto menjadi satelit alami Bumi yang unik.

Kelima, Bulan Punya Atmosfer dan Air
Bulan ternyata mempunyai atmosfer yang sangat tipis yang disebut sebagai eksosfer. Hal ini diketahui melalui pengukuran dari misi wahana antariksa LADEE yang menemukan bahwa eksosfer Bulan sebagian besar terdiri dari helium, neon, dan argon.

Helium dan neon diketahui berasal dari angin Matahari, sebuah partikel bermuatan dari Matahari terus diembuskannya ke seluruh Tata Surya. Sementara argon berasal dari peluruhan radioaktif kalium dalam interior Bulan.

Dan ya, ada air dalam bentuk es yang beku bersembunyi di kawah gelap di permukaan Bulan. Air ini kemunkinan berasal dari oleh angin Matahari maupun dari komet-komet yang pernah menumbuk Bulan, para ilmuwan sejauh ini masih memeriksa asal-usul tepatnya.

Nah, itulah kelima fakta menarik wacana Bulan yang sekarang sudah Anda ketahui. Jangan lupa bagikan ke teman-teman Anda biar semuanya juga sanggup menambah wawasan wacana Bulan!


Sumber: UniverseToday, Space.com, EarthSky, Arcadia Street.