Pada prinsipnya budidaya ikan sanggup dilakukan dimana saja, yang diperlukan hanya perlu sedikit modifikasi dan adaptasi dengan wadah budidaya yg akan kita gunakan, kolam konvensional memerlukan lahan dan biaya yg lebih besar.
Kenyataanya bagi kita, orang-orang yang hidup diperkotaan, ketersediaan laham sangat terbatas, sehingga kita memerlukan sedikit sentuhan inovasi, salah satunya ialah budidaya ikan dalam bejana atau kita kenal dengan budikdamber.
Dasar dair teknik ini ialah aquaponik, jadi disini kita menggabungkan antara ikan dan tanaman, sanggup cabai, tomat atau kanngkung dengan ikan. Sehingga kita sanggup mengambil manfaat keduanya. Yang kita butuhkan untuk budidaya ini cukup sederhana yaitu, bejana ukuran 80 liter, gelas plastik bekas, (semangat 3R, reduce reuse & recycle, kawat yg agak lentur, bibit kakangkung dan tentunya bibit lele (ukuran bibit makin besar makin bagus).
Dalam satu ember sanggup menampung ikan lele sampai dengan 80 ekor.
Jumlah gelas plastik yg sanggup dipasang maksimal 13 gelas dengan masing2 gelas bersisi 4 bibit batang kangkung.
Dan dalam pemeliharaannya sanggup dilakukan penggantian air setiap 3 ahad sekali.
Dosis pakan diberikan secara adlibitum atau sekenyangnya.
Masa pemeliharaan sanggup dipanen sesudah 2 bulan, dengan 4 kali panen kangkung selama periode itu.
Keuntungan budidaya lele dalam ember
Keunggulan dari teknologi ini ialah tidak memerlukan pedoman listrik untuk suplai oksigen maupun resirkulasi air kolam. Tentunya ini sangat sederhana dan murah.
Salah satu faktor terbesar para peternak lele menentukan memakai bejana sebagai pengganti kolam ialah sebab ekonomis tempat. Ketika daerah menjadi keterbatasan dalam memulai bisnis ini maka memakai bejana ini dianggap ialah solusi terbaik.
Untuk memulai bisnis ini memakai tong sangat cepat dan ekonomis waktu daripada harus menggali kolam. Membelah bejana plastik dengan gergaji besi atau alat bakar las ialah solusi tercepat.
Tidak menyerupai memakai kolam, memanen dari bejana plastik lebih mudah. Melapisi bejana dengan plastik terlebih dahulu dan tinggal membuang air saja. Setelah air surut maka lele gampang di angkat, cukup mengangkat plastik pelapis saja maka lele semua akan ikut.
Dengan wadah budidaya yg terbatas kita sanggup manfaat ganda dari kangkung dan ikan yang sanggup kita manfaat kapan saja dalam kondisi segar, dan sehat, mungkin terlalu berlebihan kalo kita menyebut nya ‘kulkas hidup’ tapi nyatanya kita punya sumber gizi yang tersedia setiap ketika dan segar tentunya.
Kesimpulan
Budidaya ikan lele dalam bejana atau budikdamber menjadi salah satu peluang perjuangan yang terbuka lebar bagi siapa saja dan di mana saja. Besarnya minat masyarakat mengkonsumsi ikan lele menjadi peluang anggun dalam meraup keuntungan.