Tips Sehat Ala Rasulullah – Berdasarkan sejarah hidup Rasulullah, tercatat hanya 2 kali menderita sakit yakni setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira. Saat itu tubuh Rasulullah tiba-tiba demam karena mengalami ketakutan yang sangat sangat. Sedang kejadian sakit yang kedua Rasulullah pada saat menjelang meninggalnya. Fakta ini mengindikasikan bahwa Rasulullah memiliki ketahanan fisik yang luar biasa. Sementara kondisi alam di Jazirah Arab pada saat itu sangat keras, tandus, panas di siang hari dan dingin di malam hari.
Dalam Shahih Bukhari, terdapat 80 hadits yang membicarakan masalah kesehatan pribadi Rasulullah. Belum lagi yang dibahas pada kitab Shahih lainnya seperti Shahih Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, dan Shahih Ahmad. Rasulullah dalam hidupnya sangat peduli pada kesehatan, baik kesehatan dirinya maupun kesehatan pada umatnya. Ajarannya pada aspek kesehatan menekankan pada pola pencegahan daripada pengobatan.
Berikut ini merupakan pola Sehat Ala Rasulullah
- Rasulullah SAW cepat tidur dan cepat bangun
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam gak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang melatari beliau gak menyukai berbincang-bincang dan makan setelah waktu isya.
Jika sudah saatnya tidur, maka Rasulullah SAW akan cepat tidur. Tidur yang tepat di malam hari kira-kira adalah seusai istirahat setelah shalat Isya, kurang lebih pukul 21. 30. Kemudian kira-kira pukul 03. 00 sudah bangun di pertiga malam untuk shalat malam.
Dengan demikian waktu yang digunakan untuk tidur merupakan kurang dari 8 jam. Dalam konteks ini, penggunaan waktu 24 jam dalam 1 hari 1 malam, adalah sepertiga untuk bekerja, sepertiga untuk beribadah pada Tuhan, dan sepertiga lagi merupakan untuk tidur yang cukup. Tentu saja, perbandingan ini tidaklah kaku, melainkan dalam pengertian dalam keseimbangan.
- Rasulullah sering berpuasa
Puasa luar biasa ajaib karena bisa menyembuhkan ratusan jenis penyakit lainnya seperti:
- – Tekanan darah tinggi
- – Penyakit diabetes
- – Penyakit asma dan saluran pernapasan
- – Penyakit jantung dan pengerasan arteri
- – Puasa menyembuhkan penyakit hati tanpa efek samping
- – Menyembuhkan penyakit kulit khususnya alergi dan al-okzma kronis
- – Puasa mencegah penyakit paru-paru
- – Mencegah penyakit kanker
- – Puasa dianggap sejata paling ampuh dalam dunia kedokteran
- Gak pemarah
Nasihat Rasulullah: ”Jangan marah”, diulangi 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kekuatan seseorang bukan terletak pada jasad, tetapi pada kebersihan jiwa. Gak mudah marah juga terbukti menyehatkan tubuh.
- Selalu Menjaga Kebersihan
Rasulullah SAW selalu tampak bersih dan rapi. Setiap kamis atau jumat, beliau mencukur rambut lembut di pipi, memotong kuku, bersiwak, serta memakai minyak wangi. Rosul juga sangat menjaga kebersihan mulut dan gigi melalui sunah Beliau bersiwaq sampai sekarang dianut oleh umatnya.
- Menjaga Pola Makan
Di pagi hari pula Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Pada dasarnya, madu bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
“Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang dingin. ” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r. a. )#)
Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi 7 butih kurma ajwa’ (matang). Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barang siapa yang makan 7 butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.
Hal itu terbuki saat 1 orang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada 1 buah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah 1 orang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan itu akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selamat dari racun itu.
“Rasulullah saw bersabda: “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi. ”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari 1 orang pria ahli syam yang bernama Atha’, yang bersumber dari Abi Usaid r. a. )#)
Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah merupakan sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yakni menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam gak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
- Berolahraga
Rasulullah pun melakukan berbagai jenis olahraga yang menunjukkan bahwa tubuh beliau gak hanya sehat tapi juga kuat. Beliau pernah berlomba lari, bertanding gulat, juga memanah.
Rasulullah bersabda: “Ketahuilah bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau mengucapkannya 3 kali. ” (HR. Muslim). Di dalam hadits lain juga dijelaskan: “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu. ” (HR. Bazzar dan Thabrani).
- Bersosialisasi
Sebuah studi di Harvard School of Public Health menemukan bahwa pria berusia 70-an tahun yang memiliki hubungan sosial yang baik memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami kerusakan atau penyakit jantung.
Kami semua mengetahui bahwa Rasulullah memiliki banyak sahabat dan selalu menjaga silaturahim dengan karib kerabat serta bertetangga dengan baik, bersosialisasi juga merupakan salah satu tips menjaga kesehatan ala Rasulullah yang patut kami tiru.
- Berbekam
Said bin Jubir berkata dari Ibn Abbas r. a bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Kesembuhan bisa diperoleh dengan 3 cara: pertama dengan meminum madu (dengan obat herbal), kedua dengan berbekam/hijamah, dan ke-3 dengan (terapi) besi panas. Dan aku gak merekomendasikan umatku untuk melakukan pengobatan dengan besi panas. ” (HR. Bukhori).