Seberapa Bersahabat Jarak Supernova Yang Dapat Membahayakan Bumi?

Ilustrasi supernova. Kredit: Getty Images

 – Baru-baru ini, jarak sebuah supernova yang mempunyai dampak peristiwa bagi kehidupan di planet kita telah diperbarui. Hal ini sanggup diketahui alasannya yaitu para astronom kini telah mengetahui lebih banyak wawasan wacana bagaimana ledakan bintang sanggup menghipnotis kehidupan di Bumi.

Sebenarnya, para astronom sudah usang memperdebatkan apakah sebuah supernova sanggup menghipnotis kehidupan di Bumi atau tidak. Dan kini sekelompok astrofisikawan telah menyampaikan bahwa walaupun kemungkinan besar ledakan bintang tidak akan memicu kepunahan massal, ia akan tetap menciptakan hari yang sangat jelek bagi Bumi.

Perkiraan agresif para astronom menyampaikan bahwa sebuah supernova yang berada pada jarak sekitar 100 parsec, atau sekitar 330 tahun cahaya jauhnya dari Bumi, akan mempunyai cahaya yang sangat terperinci yang bahkan sanggup terlihat di siang hari dan seterang Bulan Purnama.

Supernova sendiri terjadi ketika bintang masif kehabisan materi bakar dan alhasil kolaps, menghasilkan lonjakan energi yang melancarkan gelombang kejut radiasi dan partikel isi perut bintang yang menyebar ke seluruh jagad raya.

Tapi alasannya yaitu alam semesta begitu besar, Tata Surya kita terhitung jarang berada pada jarak yang cukup bersahabat dengan ledakan bintang yang luar biasa menyerupai itu. Jika berada cukup dekat, planet kita sanggup terkena dampak radiasi tinggi dari supernova yang akan menjadi duduk perkara bagi seluruh bentuk kehidupan, termasuk manusia.

Lalu, berapa bergotong-royong jarak kondusif Bumi dari supernova? Dari sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan pada tahun 2003, para astronom memperkirakan jarak kondusif Bumi dari supernova yaitu 25 tahun cahaya. Namun penelitian gres ini menyatakan bahwa jarak amannya ternyata lebih jauh, sekitar 40 sampai 50 tahun cahaya.

Jadi, kalau ada sebuah supernova yang terjadi pada jarak lebih bersahabat dari 40 sampai 50 tahun cahaya, Dr. Mark Reid, seorang astronom senior di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan, “Supernova tersebut akan menjadikan imbas besar pada Bumi, termasuk kepunahan massal.”

Sinar-X dan sinar gamma dari sebuah supernova sanggup merusak lapisan ozon yang melindungi planet kita dari sinar ultraviolet Matahari. Sinar-sinar ini juga sanggup mengionisasi nitrogen dan oksigen di atmosfer, yang mengakibatkan pembentukan sejumlah besar kabut asap nitrous oksida di atmosfer Bumi.

Terlebih lagi, kalau supernova meledak dalam jarak yang lebih bersahabat dari 40-50 tahun cahaya, fitoplankton dan terumbu karang di dasar lautan Bumi akan sangat terpengaruh. Peristiwa menyerupai itu akan sangat menguras dasar rantai makanan laut. Menyebabkan kepunahan biota-biota laut.

Untungnya, sejauh ini belum pernah ada supernova yang terjadi pada jarak sedekat itu (setidaknya bersahabat dalam skala kosmis, lho ya). Ditambah lagi, ketika ini tidak ada bintang-bintang renta yang siap meledak yang berada pada jarak sedekat itu.

Jurnal dari penelitian ini sanggup ditemukan di situs web pra-penerbitan arXiv.org, dan akan dipublikasikan di Astrophysical Journal dalam waktu dekat.


Sumber: IFLScience, ScienceAlert.