Perbedaah Nikah Siri Online Ketua Majelis Ulama Indonesia, Amidhan Shaberah, menyatakan bahwa memang pernikahan siri online tidak sama dengan pernikahan jarak jauh. Menurut Amidhan, pernikahan jarak jauh lebih dapat diterima di bola mata Islam ketimbang nikah siri online.
“Kalau pernikahan jarak jauh tersebut resmi lewat KUA (Kantor Urusan Agama), cuma para mempelainya terpisah dengan cara jarak sebab alasan-alasan tertentu, ” kata Amidhan Shaberah
Dia mencontohkan, satu orang laki-laki hendak menikah dengan perempuan di Kota Padang, Sumatera Barat. Namun sayang, laki-laki tersebut tengah bertugas di Jakarta. Pernikahan keduanya tetap diadakan di Padang dengan dihadiri mempelai perempuan, wali, dan juga saksi dari ke-2 belah keluarga.
Mempelai laki-laki, kata Amidhan, dapat melaksanakan ijab kabul melalui sambungan pesawat telepon, ataupun meminta diwakilkan oleh saudaranya. “Kalau pernikahan seperti tersebut jelas boleh, sebab bersesuaian dengan syariah (hukum) Islam, ” ujar Amidhan.
Sedangkan pernikahan siri online belum jelas tafsirnya dalam Islam. Lebih-lagi pernikahan siri online cenderung digunakan untuk menutupi satu buah pernikahan. Sebab wali dari mempelai perempuan dan juga saksi nikah bukanlah punya asal dari keluarga kedua pengantin. “hukum nikah siri menurut negara Di mata pemerintah saja nikah siri melanggar undang-undang, apa lagi nikah sirinya online, ” kata Amidhan.
Pernikahan siri online mulai menuai kontroversi. Sebab pernikahan di bawah tangan tersebut dapat dilakukan dengan cara online melalui saluran pesawat telepon dan juga Skype. Lebih-lagi wali mempelai perempuan dapat disediakan oleh penghulu yang menyediakan jasa nikah siri online.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, masyarakat yang memilih menikah dengan jalur tidak resmi, seperti nikah siri dengan cara online, memiliki konsekuensi menanggung beragam risiko akibat pernikahannya sendiri.