Peralatan Untuk Memulai Hobi Astrofotografi

Memotret langit malam Cangar, Jawa Timur. 2016. Kredit: Martin Marthadinata

 – Anda seorang fotografer? Anda mungkin tertarik untuk mencoba astrofotografi. Astrofotografi yaitu semacam “cabang” fotografi yang fokus untuk memotret objek-objek angkasa di malam hari. Lalu, apa saja yang dibutuhkan sebagai astrofotografer?

Setidaknya, ada tiga alat yang paling dasar untuk menekuni hobi astrofotografi secara serius. Ketiganya di antara lain yaitu mount, teleskop, dan tentunya kamera. Tapi yang paling penting dari ketiga peralatan ini yaitu mount.

Apa itu mount? Mount atau dudukan bagi kamera atau teleskop. Untuk astrofotografi, dudukan yang cocok yaitu dudukan ekuatorial, yang nantinya akan menciptakan Anda lebih gampang dalam melacak posisi objek yang ingin difoto.

Ketika Anda mempunyai anggaran untuk memulai hobi astrofotografi, Anda wajib mengalokasikan sebagian besar anggaran untuk mempunyai dudukan ekuatorial. Jika mount atau dudukan kamera dan teleskop Anda tidak sanggup melacak benda-benda di luar angkasa dengan baik, maka kamera dan teleskop Anda juga tidak bisa mendapat gambar yang baik.

Kedua, Anda butuh teleskop. Ada tiga jenis teleskop yang cukup umum di pasaran, yakni jenis refraktor, reflektor, dan katadioptrik. Teleskop jenis refraktor cukup terkenal untuk pengamatan planet, Matahari, dan objek-objek lansekap di permukaan Bumi.

Kekurangan dari jenis refraktor adalah, kebanyakan jenis ini mempunyai bukaan (aperture) yang kecil, sehingga kemampuan mengumpulkan cahayanya kurang baik. Walau begitu, Anda tetap bisa membeli aperture refraktor perhiasan yang lebih besar, namun tentu harganya akan sangat mahal.

Jadi, ketika Anda ingin mempunyai teleskop yang bisa mengumpulkan banyak cahaya untuk objek-objek jauh di luar angkasa, Anda bisa mempertimbangkan teleskop jenis katadioptrik. Sebab teleskop katadioptrik mempunyai aperture besar untuk mengumpulkan banyak cahaya dari objek-objek angkasa jauh menyerupai nebula dan galaksi.

Sementara itu, untuk astrofotografi, tampaknya kurang cocok jikalau Anda menentukan teleskop reflektor. Selain ini merupakan jenis teleskop yang paling mahal, penggunaannya dalam astrofotografi akan sedikit lebih rumit dan tidak efisien.

Nah, selanjutnya yaitu kamera. Bila Anda pemula dalam astrofotografi, Anda mungkin tertarik untuk memakai kamera Canon EOS 60Da, yang merupakan kamera anggun yang memang dirancang untuk astrofotografi.

Perbedaan kamera untuk astrofotografi dengan kamera biasa hanya terletak pada tingkat sensitivitas hydrogen alpha. Dengan teknologi filter inframerah pada Canon EOS 60Da, kamera ini jadi mempunyai tingkat sensitivitas hydrogen alpha yang tiga kali lebih sensitif dibandingkan kamera biasa pada umumnya.

Untuk lensanya, selain memakai lensa EF-super telefoto, Canon EOS 60Da juga sanggup dipasangkan ke teleskop melalui adapter cincin-T. Hal ini memungkinkan Anda mengakibatkan teleskop sebagai lensa utama kamera Anda. Tentu hasil jepretannya akan lebih asoy, bukan?

Tapi yang pasti, selain kamera Canon EOS 60Da, Anda bisa memakai kamera lain asalkan mempunyai pengaturan aperture yang panjang. Semakin panjang durasi aperture, semakin banyak cahaya yang terkumpul. Itulah sebabnya kita membutuhkan mount ekuatorial sebagai dudukan kamera semoga bisa mengikuti gerak objek di langit ketika Bumi berotasi.

Dari sini, Anda mungkin sudah mempunyai citra ihwal peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk astrofotografi. Bila Anda sudah mulai menekuni astrofotografi, jangan lupa membuatkan hasil jepretannya bersama InfoAstronomy.org, ya! Selamat memotret langit!


Sumber: Quora, Canon