Enseladus dalam fase sabit yang dipotret wahana antariksa Cassini. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
– Bila di Bumi kita sering melihat Bulan yang berada dalam fase sabit, kali ini wahana antariksa nirawak Cassini berhasil melihat dan memotret bulan atau satelit alami terbesar keenam milik Saturnus, Enseladus, dalam fase sabit.
Enseladus mempunyai diameter hanya sekitar 505 km, atau sekitar sepersepuluh ukuran satelit alami terbesar milik Saturnus, Titan. Ditemukan pada 28 Agustus 1789 oleh astronom Inggris William Herschel, Enseladus mengorbit Saturnus pada jarak 180.000 km, atau di antara orbit Mimas dan Tetis.
Enseladus mempunyai lima bab permukaan yang berbeda, mulai dari permukaan yang dipehuni banyak kawah berusia tua, jurang, pegunungan bergelombang, sampai permukaan lapang yang terbentuk dari acara tektonik muda.
Suhu permukaan Enseladus sangat dingin, sekitar minus 201 derajat Celcius. Selama misi Cassini, pengamatan menawarkan bahwa Enseladus tidak hanya mempunyai geiser pada permukaannya yang rutin mengirim butiran-butiran es ke luar angkasa, Enseladus juga disinyalir mempunyai lautan global di bawah permukaannya, dan mungkin mempunyai acara hidrotermal juga.
Total ada sekitar 101 geiser yang ditemukan di Enseladus. Adanya geiser di Enseladus pertama kali terungkap pada tahun 2005. Setelah itu, dengan pertolongan wahana antariksa Cassini yang mengorbit sistem Saturnus, satu per satu geiser di Enseladus pun terungkap.
Penemuan ratusan geiser di Enseladus ini memicu ketertarikan para astronom yang mempelajari wacana kehidupan di luar Bumi. Adanya geiser menawarkan adanya air sebagai komponen penting dalam kehidupan. Upaya untuk mempelajari Saturnus dan Enseladus pun akan diteruskan. Dalam anjuran misi ke Saturnus selanjutnya, telah dipikirkan adanya pendaratan untuk mengambil sampel uap geiser.
Gambar di atas diambil dalam cahaya tampak dengan kamera sudut sempit Cassini pada tanggal 27 November 2016. Pemandangan ini dipotret dikala Cassini berada pada jarak sekitar 130.000 km dari Enseladus.