Negara Paling Tidak Aman Didunia – Laporkan menurut sebuah lembaga nonprofit Institute for Economics and Peace merilis Global Peace Index 2015 yang isinya tentang tingkat kedamaian di dunia dan juga survei berkantor di Washington, Amerika Serikat, IntelCenter .Seperti dilansir dari survey yang dilakukan pada 162 negara di sedunia ini menempatkan mayoritas negara-negara di Eropa sebagai Negara Paling Aman di Dunia, dan menempatkan Islandia sebagai negara paling damai di dunia.
Survey indikator kedamaian ini dilihat dari sedikitnya tingkat kejahatan dan rendahnya konflik yang terjadi di negara itu, baik di dalam maupun luar negeri. “Eropa mempertahankan posisinya sebagai benua paling damai di dunia dan juga Kota Paling Aman di Dunia, didukung oleh kurangnya konflik domestik dan eksternal, ” tulis laporan yang dirilis oleh lembaga nonprofit itu.
Suriah sekarang berubah drastic sejak negara itu dilanda perang saudara dan berkuasanya Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Padahal pada 2008 kemudian, Suriah pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 88 negara yang teraman di dunia.Sekarang Suriah justru menempati posisi paling tinggi soal aksi kekerasan dan jauh dari indeks perdamaian, Dalam survei itu, dimanfaatkan 23 indikasi metrik perbedaan, termausk diantara tingkat pembunuhan, kriminalitas, terorisme, militer yang masuk dalam standar GPI.
Sementara itu, jurnal ini juga merilis 10 negara paling gak aman di dunia yang diakibatkan dari banyaknya konflik yang terjadi di dalam dan di luar negara itu.
- Syria
- Irak,
- Afganistan,
- Sudan Selatan,
- Republik Afrika Tengah,
- Somalia,
- Sudan,
- Republik Demokrasi Kongo,
- Pakistan,
- Korea Utara.
Dalam melakukan studi itu, IntelCenter yang bekerja untuk badan intelijen ini melakukan penempatan peringkat dengan menentukan CTInya. (CTI) didapat dengan memperhatikan volume aksi teroris dan pemberontak, kemudian lintas pesan, video, foto, insiden dan jumlah orang yang tewas dan terluka dalam sebuah negara selama 30 hari. Semakin tinggi CTI semakin besar risikonya
Tetapi CTI rendah gak selalu mencerminkan gak adanya risiko seperti Amerika Serikat dalam menjelang 9/11 yang saat itu memiliki CTI rendah.
“CTI hanya didasarkan pada aktivitas terkait teroris dan pemberontak. Ini gak mengevaluasi faktor risiko lain seperti kejahatan dan ketidakstabilan politik, ” peneliti IntelCenter menjelaskan.
Global CTI berfungsi sebagai indikator keseluruhan teroris global dan aktivitas pemberontak dan dihitung dengan menjumlahkan CTI setiap negara. CTI gak menjadi satu-satunya ukuran risiko di negara tapi bisa dijadikan faktor dalam pertimbangan.