Misteri Sejarah Lagu Lingsir Wengi

Misteri Sejarah Lagu Lingsir Wengi – Lagu lingsir wengi adalah sebuah lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga ini lahir sekitar tahun 1450 SM dengan nama kecil Raden Said. Beliau merupakan salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam. Hal-hal unik terus dilakukan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik masyarakat memeluk agama Islam melalui yakni media budaya Jawa seperti wayang kulit, seni ukir, gamelan dan lain sebagainya. Salah satu caranya berdakwah merupakan lewat lagu lingsir wengi ini. Pada dasarnya, lagu lingsir wengi ini diciptakan sebagai penolak bala godaan makhluk lembut. Bukan seperti persepsi yang beredar di masyarakat yang mengatakan lagu ini pengundang makhluk lembut.

Sunan Kalijaga memakai pakem Durma dalam penciptaan lagu lingsir wengi ini. Pakem Durma merupakan salah satu pakem gending Jawa yang terdapat di dalam pakem Macapat. Setiap lagu yang memakai pakem macapat ini mencerminkan watak yang berbeda-beda. Pakem Durma ini sendiri mencerminakan watak lagu yang penuh dengan sifat keras, sangar, suram sampai dengan kesedihan. Bahkan gak jarang mengungkapkan hal-hal yang angker dalam kehidupannya. Itulah yang mengakibatkan lagu ini dinyanyikan dalam tempo yang pelan serta penuh dengan perasaan bahkan sampai menyayat hati. Hal itulah yang mungkin mengakibatkan banyak orang yang mendengarkan lagu ini menjadi ketakutan.

Sebenarnya, apabila diperhatikan dengan saksama, lirik dari lagu ini bisa diartikan sebagai mantra tolak bala. Karena dalam liriknya, lagu ini berisi doa semoga dijauhkan dari hal-hal buruk. Selain itu di dalam lagu ini juga mengingatkan kami untuk selalu mendekatkan diri pada Tuhan supaya terhindar dari kutukan serta malapetaka. Jadi, anggapan bahwa lagu lingsir wengi ini merupakan lagu pemanggil kuntilanak merupakan sesuatu yang salah.

Bahkan, pada zaman dahulu lagu lingsir wengi ini biasa dinyanyi oleh 1 orang ibu untuk menidurkan buah hatinya. Selain itu, banyak juga yang menyanyikan setelah melakukan sholay malam sebagai ganti wirid. Hal itu dilakukan karena lagu ini berisi makna sebagai permohonan doa pada Tuhan.

Nah, penggunaan lagu lingsir wengi dalam Film Kuntilanak menimbulkan membuat masyarakat menyalah artikan maknanya. Sehingga membuat para pendengar lagu itu menjadi ketakutan akan didatangi oleh makhluk ghaib. Padahal sebenarnya lagu ini bukan pemanggil makhluk ghaib, setan bahkan kuntilanak sekalipun. Tetapi, lagu ini berisikan pesan tersirat untuk kebaikan para pendengarnya. baca juga Misteri Patung Dewa Osiris Bergerak Sendiri dan Misteri Patung Moai Berjalan Ke Pulau Paskah.

Berikut  lirik lagu lingsir wengi yang dicipta oleh Sunan Kalijaga

Lingsir Wengi
Lingsir wengi
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Kang ngreridhu ati
Kawitane
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno
Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi
Nandang bronto
Kadung loro
Sambat-sambat sopo
Rino wengi
Sing tak puji ojo lali
Janjine mugo biso tak ugemi

Sunan Kalijaga menciptakan lagu lagu Lingsir benchmark ini dengan memakai Wengi gamelan Jawa yaitu Macapat. Benchmark Gained ini terdiri dari 11 jenis pakem, salah satunya yaitu patokan Durma digunakan dalam Wengi Lingsir. Lagu-lagu yang menggunakan Durma yang ada harus mencerminkan suasana yang keras, sangat, menyedihkan, kesedihan, bahkan mampu mengungkapkan sesuatu yang mengerikan dalam hidup. Dengan demikian, lagu Lingsir Wengi dinyanyikan dengan perasaan yang lembut, memperlambat tempo, dan sangat memilukan.

Lagu Wengi Lingsir yang digunakan oleh sunan Kalijaga setelah melakukan malam 30ru yang berfungsi untuk mencegah atau mencegah akta makhluk gaib yang ingin repot-repot.