Dijelaskan bahwa tema dibelakang dari lirik lagu ini adalah dekadensi industri musik di Los Angeles yang dideskripsikan sebagai “penjara” para artis dalam petikan lirik “We are all just prisoners here of our own device.” dan akhirnya tidak dapat keluar “You can check out at any time you like, but you can never leave”. Yang jelas kata Don Henley, lagu ini bukan bercerita tentang church of satan, hotel secara harfiah yang bernama “Hotel California” ataupun tentang rumah sakit jiwa. It is all about symbol.
The Eagles seperti merubah permohonan the Beach Boys tahun 1965 dalam “California Girls” (‘I wish they all could be California girls’). Rupanya sesuatu yang drastis terjadi pada gadis-gadis di Golden State (California) antara tahun 1965 dan 1976. Pada saat mereka menulis “Hotel California, ” The Eagles mungkin sudah sampai pada kesimpulan bahwa ‘perempuan paling cantik di dunia’ juga hadir dengan banyak membawa ‘masalah’.
Don Henley yang menulis lirik lagu ini, memusatkan perhatian pada persepsi California dalam imajinasi kolektif warga Amerika dan dunia dengan realitas yang sesungguhnya di California atau Los Angeles pada khususnya.
Lewat lagu ini, ia seolah ingin bercerita bahwa California bisa diibaratkan sebuah oase di sedang padang gurun yang gersang, yang menawarkan kesejukan dan kenikmatan. Ditambah dengan gadis-gadis cantik dan kemewahan yang bertebaran disana, merayu setiap pria untuk singgah. Ternyata itu semua adalah fatamorgana, yang sebenarnya merupakan perangkap yang membuat orang wajib menyerah dan terbelenggu.
Don Felder, gitaris the Eagles yang menulis dasar melodi lagu “Hotel California, ” bercerita tentang darimana ia memperoleh inspirasi lagu ini.
“Jika Anda mengendarai mobil ke Los Angeles di malam hari, menyusuri jalanan panjang lurus yang membelah gurun. Anda bisa melihat cahaya lampu kota Los Angeles di ujung cakrawala. Benak di kepala Anda pun segera dipenuhi segala impian tentang Hollywood, ” ujar Felder dalam sebuah wawancara.
“Los Angeles tampak seperti oasis yang indah di tepi padang pasir yang gersang. Ratusan ribu orang sudah bermigrasi ke California untuk mencari sinar matahari, wanita cantik, uang dan ketenaran. Tetapi terlalu banyak mereka mendapati mimpinya hanyalah fatamorgana, ” imbuh Felder.
Dalam banyak hal, California sudah menjadi tanah impian sejak dulu kala. Sejak tahun 1848, sebelum California bahkan resmi menjadi wilayah Amerika Serikat, emas ditemukan di Sutter Mill di kaki pegunungan Sierra, membuat imigran berbondong-bondong datang dari daerah lain di Amerika Serikat, Asia, Eropa dan Amerika Latin.
Lahirlah “California Dream”, mimpi menjadi kaya dengan cepat. Di California, kekayaan ‘menunggu’ untuk diklaim oleh siapa saja yang berani untuk meraihnya.
Ratusan ribu orang membanjiri tambang-tambang emas di California, berharap memperoleh keberuntungan. Tapi terlalu banyak dari mereka gak berhasil menjadi kaya raya. Semua emas di California sudah dikeruk oleh bedah pertambangan industri besar.
Dalam beberapa tahun, sebagian besar penambang individu mulai berkurang dan mereka akhirnya beralih menjadi buruh upahan. Jadi dalam makna tertentu, ‘harapan palsu’ sudah menjadi bagian dari California sejak dulu kala.
Tema inilah yang diangkat the Eagles lebih dari 1 abad kemudian, dan ternyata masih relevan. “Hotel California” juga bisa diartikan seperti biografi perjalanan hidup mereka. Semua personel the Eagles gak berasal dari California, mereka datang ke Los Angeles untuk mengadu nasib, ingin menjadi musisi terkenal.
Berbeda dengan kisah di akhir lagu “Hotel California”, personel the Eagles akhirnya terkenal dan kaya raya setelah merantau ke California. Mereka berhasil meraih “American Dream”.
Don Henley mengatakan, “Kami semua anak-anak kelas pekerja dari Midwest. ‘Hotel California’ merupakan perjalanan hidup kami di Los Angeles. “
Don Henley berasal dari Texas dan Glenn Frey dari Detroit. Mereka datang ke Los Angeles pada tahun 1970 untuk mengejar karir di dunia musik. Bersama-sama dengan Bernie Leadon dan Randy Meisner, mereka membentuk the Eagles pada tahun 1971, setelah ke-4 musisi itu melakukan tur sebagai anggota band Linda Ronstadt. (KLIK: Kisah di Balik Lagu November Rain, GNR)
The Eagles berhasil meramu musik easy listening khas California, yang menggabungkan unsur country dan rock. Musik mereka dimaksudkan sebagai penawar yang menenangkan gejolak politik di Amerika akhir 60-an.
Musik the Eagles berhasil menarik pendengar Amerika dari semua kalangan, hal ini dibuktikan dengan rekor penjualan album the Eagles yang fantastis.
Antara tahun 1975 dan 1979, Eagles merilis 4 album yang berturut-turut menduduki peringkat 1; “One of these Nights”, “Their Greatest Hits, 1971-1975”, “Hotel California” dan “The Long Run”.
Dengan penjualan 42 juta copy, “Their Greatest Hits, 1971-1975” menjadi salah satu album terlaris sepanjang masa, di belakang “Thriller” (Michael Jackson) dan “The Dark Side of the Moon” (Pink Floyd).
Dengan uang dan kesuksesan, the Eagles mendapati bahwa mereka menjadi “tawanan perangkat mereka sendiri” seperti sederet lirik dalam “Hotel California”, ‘We are all just prisoners here, of our own device’. Hidup glamor, pesta pora dan narkotika pernah menjadi bagian hidup mereka. Mereka pun ‘terperangkap’ oleh ketenaran mereka sendiri. Menurut Glenn Frey, “Kami gak seperti the Rolling Stones, tapi kami juga gak seperti the Osmonds. Diantara keduanya, tapi lebih dekat dengan the Stones. “
Duet solo gitar Joe Walsh dan Don Felder di akhir lagu “Hotel California” juga menjadi highlight yang turut mendongkrak popularitas lagu ini. Tahun 1998 Gitarist Magazine memberikan solo gitar ini penghargaan ‘The Best Guitar Solos of All Time’.
Dalam 1 buah wawancara tahun 2007 dengan 60 Minutes, Don Henley menjelaskan, “Hotel California merupakan 1 buah lagu tentang sisi gelap ‘American Dream’ dan segala yang ‘berlebihan’ di Amerika. Sesuatu yang sudah kami ketahui bersama. ” Sudah menjadi kelaziman di Hollywood, jika mereka akan mengulang kembali 1 buah tema lagu atau film yang sukses di pasar.
“Hotel California” menjadi sebuah formula yang kemudian menjadi dasar inspirasi musisi generasi berikutnya untuk membawakan lagu dengan tema yang sama, tentunya dengan lirik dan musik yang berbeda. Seperti 2 musisi yang muncul di era 80-an ini.
Red Hot Chili Peppers (RHCP) dengan lagu “Californication”.
Rilis tahun 2002 dalam album dengan judul yang sama. Album ini menandai kembalinya John Frusciante sebagai gitaris, yang memberi warna paling dominan dalam musik RHCP. Setelah terjual 15 juta keping, “Californication” membawa RHCP ke jajaran musisi legendaris dengan musik funk yang orisinal. (Cerita di Balik Lagu Bohemian Rhapsody)
Slash dengan “Back from Cali”.
Rilis tahun 2010 dalam solo album Slash yang menampilkan deretan vokalis papan atas dunia. Mulai dari Ozzy Osbourne, Adam Levine, Fergie sampai Chris Cornell. “Back from Cali” menampilkan kolaborasi Slash dengan Myles Kennedy (Alter Bridge). Seperti “Hotel California”, lagu ini menggambarkan 1 buah klise yang sama.