![]() |
Supernova 1978A. Kredit: NASA/ESA/STScI |
– Tiga dekade silam, para astronom kala itu menjadi saksi dari adanya suatu ledakan bintang paling jelas dalam lebih dari 400 tahun terakhir. Sebuah supernova yang terangnya 100 juta kali silau Matahari dan bertahan selama beberapa bulan sehabis penemuannya pada 23 Februari 1987. Dan kini, supernova yang disebut SN 1978A itu kembali diamati.
Sejak penampakan pertamanya, SN 1987A terus menciptakan takjub para astronom dalam tampilan cahaya yang spektakuler. Di langit Bumi, supernova ini terletak di akrab Awan Magellan Besar. Supernova ini merupakan ledakan bintang terdekat yang pernah diamati dalam ratusan tahun dan kesempatan terbaik bagi para astronom untuk mempelajari fase sebelum sampai sehabis maut bintang.
Untuk memperingati ulang tahun ke-30-nya, SN 1987A kembali diamati oleh sekelompok astronom yang dipimpin oleh Salvatore Orlando di INAF-Osservatorio Astronomico, Palermo, Italia. Dengan menggabungkan data dari Teleskop Antariksa Hubble, Observatorium Sinar-X Chandra, serta Atacama Large Milimetre/submillimetre Array (ALMA), para astronom ini mendapati adanya perubahan pada SN 1978A.
Hubble sendiri sesungguhnya telah berulang kali mengamati SN 1987A semenjak tahun 1990, sehingga sukses mengumpulkan ratusan gambar. Observaorium Sinar-X Chandra pun sudah mulai mengamati SN 1987A semenjak tahun 1999. Sementara ALMA, teleskop radio berpengaruh yang terdiri dari 66 antena telah mengumpulkan data berersolusi milimeter dan submillimeter dari SN 1987A semenjak awal temuannya.
“Pengamatan 30 tahun pascaledakan SN 1987A begitu penting sebab hal ini bisa menawarkan wawasan kepada kita terkait tahap terakhir dari evolusi bintang,” kata Robert Kirshner dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts, AS.
Data terbaru dari teleskop-teleskop tadi memperlihatkan bahwa SN 1987A telah melewati ambang batas yang penting. Gelombang kejut supernova 1987A tersebut telah menyeruak keluar membentuk struktur dua cincin yang menjadi wilayah pembentukan bintang.
“Rincian terbaru (dari supernova ini) menawarkan para astronom wawasan untuk lebih memahami kehidupan bintang sampai bagaimana bintang itu mati,” kata Kari Frank dari Penn State University yang memimpin studi memakai Observatorium Sinar-X Chandra.
Supernova menyerupai SN 1987A sanggup membangkitkan gas sekitarnya dan memicu pembentukan bintang dan planet-planet baru. Gas yang bisa membentuk bintang-bintang dan planet-planet ini diperkaya dengan unsur-unsur menyerupai karbon, nitrogen, oksigen, dan besi, yang merupakan komponen dasar dari semua kehidupan yang kita kenal.
Unsur-unsur ini terbentuk dalam sebuah bintang pra-supernova, kemudian ketika bintang tersebut meledak maka unsur-unsur tadi akan tersebar ke segala arah, ke seluruh penjuru galaksi. Studi lanjutan dari SN 1987A menawarkan wawasan yang unik wacana tahap awal penyebaran unsur-unsur ini.
![]() |
SN 1987A yang telah membentuk dua cincin di sekitarnya maupun satu cincin yang mengelilinginya. Kredit: NASA |
Beberapa hasil dari penelitian yang melibatkan aneka macam teleskop ini antara lain:
Studi dari Hubble telah mengungkapkan bahwa cincin gas padat di sekitar supernova mempunyai diameter sekitar satu tahun cahaya. Cincin itu diketahui telah terbentuk setidaknya 20.000 tahun sebelum bintang itu meledak. Struktur sentra yang terlihat di dalam cincin pada gambar yang diambil Teleskop Antariksa Hubble sekarang telah tumbuh kira-kira setengah tahun cahaya daripada dikala awal ledakannya.
Dari tahun 1999 sampai 2013, data dari Observatorium Sinar-X Chandra memperlihatkan cincin pada penggalan tengah supernova ini semakin meluas dan semakin terang. Gelombang kejut dari ledakan awal telah memanaskan cincin gas yang berada di sekitar supernova, sehingga menghasilkan emisi sinar-X tinggi.
Sementara semenjak tahun 2012, para astronom memakai ALMA untuk mengamati sisa-sisa supernova ini, mereka mempelajari bagaimana sisa supernova bisa menyediakan sejumlah besar unsur-unsur yang menjadi materi pembentuk bintang-bintang baru.
Karena supernova SN 1978A merupakan ledakan bintang yang berukuran besar, maka para astronom dikala ini juga masih mencari bukti-bukti dari adanya lubang hitam atau bintang neutron yang ditinggalkan oleh ledakan itu.
Hasil penelitian SN 1978A sanggup disimak di https://arxiv.org/abs/1508.02275 untuk penelitian NASA. Sementara hasil penelitian Observatorium Sinar-X Chandra bisa disimak di http://lanl.arxiv.org/abs/1608.02160.