Mengenal Jenis-Jenis Bintang Di Alam Semesta

Ilustrasi.

Astronom memperkirakan jumlah bintang di alam semesta ada 300 sextilion (300.000.000.000.000.000.000.000) dan itu pun masih tetap bertambah.

Tiap detik di Bumi akan ada 1 bintang yang meledak sebagai supernova, tetapi sangat sulit mengetahuinya. Kali ini akan dijelaskan jenis-jenis bintang.

Giant Star (bintang raksasa)
Giant star memiliki luminositas (luminositas: intensitas cahaya/energi yang dipancarkan bintang per detik) sampai 1000 kali luminositas Matahari dan dapat 200 kali lebih besar.

Contoh giant star ialah Aldebaran, atau Alpha Tauri, bintang tercerah di konstelasi Taurus.

Supergiant Star (bintang maharaksasa)
Supergiant merupakan bintang terbesar. Yang terbesar yang ditemukan sejauh ini luminositasnya 10 juta kali luminositas Matahari.

Bila Matahari sebesar itu, tidak akan ada Bumi alasannya ialah sudah ‘dilahap’ dan bintang ini masih lebih besar dari itu. Contoh supergiant ialah Betelgeuse (Alpha Ori), Rigel (Beta Ori), dan Mu Cephei.

Dwarf (bintang katai/cebol)
Matahari kita merupakan dwarf. Selama masa hidupnya, bintang mengalami banyak fase. Bila ukurannya seimbang dengan beratnya, bintang itu disebut ‘dwarf’.

Katai Coklat (brown dwarf)
Merupakan bintang gagal yang tidak cukup panas untuk menjadi bintang yang normal.

Katai Putih (white dwarf)
Adalah bintang mati yang perlahan-lahan menghabiskan materi bakarnya. Penamaan ‘putih’ sesungguhnya tidak terlalu tepat, alasannya ialah bintang ini berubah warna dari putih menjadi merah.

Namun pada akhirnya, bintang ini akan menjadi dwarf hitam (black dwarf) – bintang mati yang sudah tidak punya luminositas.

Dwarf coklat dan putih diyakini merupakan bintang-bintang yang ‘menghuni’ dark matter (materi gelap) di alam semesta.

Bintang Neutron
Setelah meledak menjadi supernova, bintang yang massanya dua kali massa Matahari akan menjadi bintang neutron.

Bintang ini meledak dan menghancurkan atom-atomnya, dan menyatukan proton dan elektron sehingga hanya menyisakan neutron hasil fusi tersebut.

Hal ini menciptakan bintang neutron menjadi sangat mampat/padat. Bintang neutron yang diameternya sekitar 30 km massanya sama dengan massa Matahari.

Jika kita dapat memindahkan materi sebanyak satu sendok teh ke Bumi, materi kecil itu akan seberat gunung. Bintang neutron berputar dengan kecepatan sangat tinggi. Beberapa bahkan berputar ratusan kali per detik.

Pulsar
Pulsar, atau ‘pulsating star’, ialah bintang neutron yang memancarkan getaran radiasi yang teratur – biasanya gelombang radio – dari kutub magnetiknya.

Contoh pulsar ialah PSR+121 (yang merupakan pulsar radio). Pulsar ini merupakan bintang neutron pertama yang diketahui sebagai pulsar. Radiasi lain yang dipancarkan ialah sinar X dan sinar Gamma.

Magnetar
Magnetar diyakini merupakan bintang neutron yang memiliki medan magnet jauh lebih kuat.

Berdasarkan spektrum dan temperaturnya, bintang dibagi menjadi tujuh tipe:
1. tipe O (bintang paling biru): 40.000-29.000 derajat C;
2. tipe B: 28.000-9.700 derajat C;
3. tipe A: 9.600-7.200 derajat C;
4. tipe F: 7.100-5.800 derajat C;
5. tipe G: 5.700-4.700 derajat C;
6. tipe K: 4.600-3.300 derajat C;
7. tipe M (bintang paling merah): 3.200-2.100 derajat C.

Matahari kita ialah bintang bertipe G2, sedangkan Sirius (Alpha Canis Majoris) bertipe A0.