Manusia Pertama yang Berhasil Terbang Ternyata Seorang Muslim

Manusia Pertama yang Berhasil Terbang – Abbas Ibnu Firnas tercatat sebagai orang pertama yang melakukan pendekatan sains dalam mempelajari proses terbang. Ibnu Firnas pun layak disebut sebagai orang pertama yang terbang, ribuan tahun sebelum Wright Bersaudara berhasil melakukannya.

Sebenarnya, ilmuwan bernama panjang Abbas Qasim Ibnu Firnas ini lebih dikenal dengan nama Armen Firman di kalangan Barat. Ia dilahirkan pada 810 Masehi di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (sekarang Ronda, Spanyol).

Berkat otaknya yang brilian ia dikenal juga sebagai ahli dalam berbagai disiplin ilmu. Selain seorang ahli kimia, ia juga seorang humanis, penemu, musisi, ahli ilmu alam, penulis puisi, dan seorang pegiat teknologi.

Abbas Qasim Ibnu Firnas
Abbas Qasim Ibnu Firnas

Pria keturunan Maroko ini hidup pada saat pemerintahan Khalifah Umayyah di Andalusia (Spanyol). Pada tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah Abdul Rahman II, saat itu Spanyol tercatat 800 tahun dalam naungan Islam. Bahkan, pada masa Abdurrahman III (912-1031), Andalusia dan ibu kotanya Cordoba mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, sampai pada puncak kejayaannya.

Pengertian orang pertama di sini berlaku umum, mencakup siapa pun yang berhasil terbang memakai alat apa pun, gak wajib berupa pesawat terbang seperti yang terdapat saat ini.

Ibn Firnas berhasil terbang memakai glider, alat terbang sederhana yang dilengkapi sayap. Sementara itu, gak diragukan, Wright merupakan penemu dan penerbang pesawat terbang pertama. Alat terbang Ibn Firnas memang masih sederhana. Tetapi, keberhasilan Ibn Firnas menguji dan menerbangkan alat buatannya pada tahun 852 memberi inspirasi kepada ilmuwan-ilmuwan Barat untuk mengembangkan pesawat.

Ibn Firmas lahir di Izn-Rand Onda (sekarang Ronda, Spanyol) tahun 810 Masehi. Pria Maroko ini hidup pada masa pemerintahan Khalifah Umayyah di Andalusia (Spanyol). Semasa hidupnya, 1 orang genius yang hidup di Cordoba ini dikenal sebagai ilmuwan serba bisa dan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Abbas Ibn Firnas, Manusia Pertama yang Berhasil Terbang
Abbas Ibn Firnas, Manusia Pertama yang Berhasil Terbang

Menurut beberapa sumber, ketertarikan Abbas pada aeronautika bermula saat ia menyaksikan atraksi pria pemberani bernama Armen Firman. Pria itu membuat alat dari sutra yang diperkuat dengan batang kayu. Ia lantas terjun dari ketinggian, tetapi ia gak berhasil. Untungnya, alat cukup menghambat gerak jatuh bebas Firman sehingga ia gak terluka.

Ibn Firnas yang berada dalam kerumuman penonton terkesan dengan aksi Armen Firman. Pengalamannya ini yang menyeretnya mempelajari aeronautika lebih dalam. Sumber lain menyebut, Armen Firman sejatinya merupakan nama Ibn Firnas yang “dilatinkan”. “Penerbangan” pada tahun 852 adalah percobaan pertamanya.

Tahun 875, saat usianya menginjak 65 tahun, Ibn Firnas merancang dan membuat 1 buah alat terbang yang mampu membawa penumpang. Ia lantas mengundang orang-orang Cordoba untuk turut menyaksikan penerbangan bersejarahnya di Jabal Al-‘Arus (Mount of the Bride) di kawasan Rusafa, dekat Cordoba.

Sebelum melakukan uji coba terbang, Ibn Firnas sempat mengucapkan salam perpisahan, mengantisipasi jika penerbangannya kandas. “Saat ini, aku akan mengucapkan selamat tinggal. Aku akan bergerak dengan mengepakkan sayap, yang seharusnya membuat aku terbang seperti burung. Jika semua berjalan dengan baik, aku bisa kembali dengan selamat, ” katanya.

Penerbangan itu sukses. Ibn Firnas mampu terbang selama 10 menit. Sayang, cara meluncurnya gak tepat sehingga melakukan pendaratan yang fatal. Ibn Firnas terempas ke tanah bersama “pesawatnya” dan mengalami patah tulang pada bagian punggung. Kecelakaan itu terjadi karena ia lupa untuk menambahkan ekor pada alat buatannya.

Ibn Firnas gak memperhitungkan pentingnya ekor sebagai bagian yang digunakan untuk memperlambat kecepatan saat melakukan pendaratan sebagaimana layaknya burung saat memakai ekornya. Abbas Ibn Firnas wafat pada tahun 888. Ia gak bisa bertahan dari deraan sakit akibat cedera punggung yang diderita saat melakukan uji coba pesawat buatannya.

Pengalaman terbang Ibn Firnas menjadi pelajaran bagi ilmuwan lain. Gagasannya terus dipelajari oleh ilmuwan-ilmuwan lain setelahnya. Abbas bukan hanya penemu pesawat terbang pertama. Ia juga dikenal sebagai ilmuwan serba bisa yang menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Ia mempelajari halilintar dan kilat, membuat tabel astronomi, dan menciptakan gelas berwarna. Bahkan, Ibn Firnas menemukan jam air yang disebut Al-Maqata. Di bidang astronomi, Ia juga mengembangkan peraga rantai cincin yang digunakan untuk menjelaskan pola pergerakan planet-planet dan bintang-bintang.

Atas kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan, beberapa negara bahkan memberikan penghormatan khusus. Pemerintah Libya mengeluarkan prangko bergambar Abbas Ibn Firnas untuk mengenangnya. Irak juga membangun patung si penerbang pertama itu di sekitar lapangan terbang internasionalnya serta mengabadikan namanya sebagai nama bandara di utara Baghdad.

Baru-baru ini namanya digunakan sebagai nama jembatan di kota asalnya, Cordoba. Nama Armen Firman sendiri menjadi nama salah satu kawah di bulan.