Lakukan Ini Jikalau Sedang Murka (Tips Para Ulama)

Banyak orang yang terkadang sulit mengendalikan rasa murka yang ia miliki LAKUKAN INI Jika Sedang MARAH  (Tips Para Ulama)
ilustrasi : Senjata Revolver Motivasi Jangan Marah

Lakukan Ini Jika Sedang Marah (Tips Para Ulama)


Assalamu ‘alikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Lakukan Ini Jika Sedang Marah (Tips Para Ulama) Banyak orang yang terkadang sulit mengendalikan rasa murka yang ia miliki, sehingga seringkali terjadi tindak kriminal yang begitu kejam akhir ketidakmampuan mengendalikan emosi yang berlebihan. Rasa murka yang tidak terkendali akan berpotensi fatal terhadap orang lain dan bahkan bagi diri sendiri.

Kemarahan, berasal dari kata marah (bahasa Inggris: wrath, anger; bahasa Latin: ira), yaitu suatu emosi yang secara fisik menimbulkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Rasa murka menjadi suatu perasaan yang mayoritas secara perilaku, kognitif, maupun fisiologi sewaktu seseorang menciptakan pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara eksklusif bahaya dari pihak luar. [Wikipedia]

Marah merupakan suatu bentuk emosi yang memang lumrah atau alami ada pada setiap manusia, namun wujudnya berbeda-beda. Secara istilah, اَلْغَضَبُ berarti perubahan emosi oleh kekuatan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman dan gemuruh di dada. Marah bisa menciptakan seseorang berbuat kekerasan terutama bagi mereka yang tidak mempunyai kontrol emosi yang baik sampai menimbulkan apa yang diartikan sebagai kemarah yang tak bisa lagi dibendung (amat sangat marah). [sumber:dalamislam.com]

Begitu dahsyatnya imbas buruk dari sifat murka ini, sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menekankan semoga umatnya bisa menahan diri dari sifat murka ini.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa pernah ada seorang lelaki meminta wasiat kemudian berkata kepada Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Yaa Rasulullah, berilah saya wasiat”
Rasulullah menjawab, “Engkau jangan marah!”
Orang itu kemudian mengulangi permintaannya berulang-ulang kali,
kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!

[HR. Al-Bukhâri].

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan,
“Apabila salah seorang di antara kalian murka dalam kondisi bangkit maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” [HR. Ahmad, Shahih]

Dalam riwayat yang lain, pernah seorang pria tiba menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan,
“Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke nirwana dan menjauhkan dari neraka.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya nirwana akan kamu dapatkan.” [HR. Thabrani, Shahih]

Hadits di atas menyampaikan keutamaan mengendalika rasa marah, dengan ganjaran syurga yang akan menanti siapa saja hamba Allah (umat Islam) yang bisa menahan rasa maranya. Sedangkan murka merupakan bara yang dilemparkan setan ke dalam hati anak Adam sehingga ia gampang emosi, dadanya membara, urat sarafnya menegang, wajahnya memerah, dan terkadang ungkapan dan tindakannya tidak masuk akal. Sehingga murka sanggup menimbulkan seorang hamba gagal memasuki tempatnya di syurga.

Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan,
“Bukanlah maksud dia yaitu melarang mempunyai rasa marah. Karena rasa murka itu serpihan dari watak insan yang niscaya ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah, supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan imbas yang tidak baik”.
Sifat murka merupakan nyala api dari neraka. Ketika seseorang sedang marah,ia sedang mempunyai kaitan erat dengan penghuni mutlak kehidupan neraka, yaitu setan dikala ia mengatakan, “saya lebih baik darinya (Adam); Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Allah berfirman : “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. [QS. Al-A’raaf : 12].

“Tabiat tanah yaitu membisu dan tenang, sementara watak api yaitu bergejolak, menyala, bergerak, dan berguncang.”


Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya murka itu bara api yang sanggup memperabukan lambung anak adam. Ingatlah bahwa sebaik¬baik orang yaitu orang yang melambatkan (menahan) amarah dan mempercepat keridhaan, dan sejelek¬-jelek orang yaitu orang yang mempercepat amarah dan dan melambatkan ridha” [HR. Ahmad dari Abu Sa’ id al-Khudriy].

Kemarahan yang mempunyai tingkat ekstrim rendah ini ditandai dengan ketidak mampuan seseorang untuk marah, pun disaat yang sesungguhnya mengharuskan orang tersebut marah. Seperti dikala menghadapi kemungkaran dan musuh-musuh Allah

Tips Menanggulangi Rasa Marah


Syaikh Wahiid Baali hafizhahullah yaitu salah satu yang menyebutkan banyak tips untuk menanggulangi marah. Sebagian besar diantaranya ialah :
  1. Membaca Ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasysyaithanir rajiim”.
  2. Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
  3. Mengambil sikap diam, tidak berbicara ketika murka menghampiri.
  4. Duduk atau berbaring kalau dirasa amarah semakin menjadi-jadi.
  5. Memikirkan betapa buruk penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
  6. Mengingat agungnya jawaban bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain (yang bodoh).
  7. Meninggalkan banyak sekali bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan alasannya yaitu itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
  8. Meningat adanya jawaban Syurga bagi hamba Allah yang bisa menahan amarahnya
  9. Membiasakan berpuasa sunnah
  10. Membiasakan mengucapkan kalimat Istighfar, “Astaghfirullaah al’azhiim”

Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan,
“Sebaik-baik orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti aliran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rongrongan kebatilan. Sedangkan sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya. Laa haula wa laa quwwata illa billaah.” [lihat Durrah Salafiyah].

Wallahu a’lam bishshawab

Demikian ulasan tips dari Ulama Jika rasa murka sedang berkecamuk di dalam dada manusia. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian sehingga kita semua sanggup menjaga hati kita untuk tetap nrimo dan jauh dari rasa murka yang menjerumuskan. Sebab ketahuilah setan tidak akan pernah berhenti mengganggu dan menarik hati anak cucu Adam sampai anak cucu Adam mau mengikuti langkah-langkah setan yang terkutuk dengan membisikkan rayuan ke dalam dada manusia, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Surah An-Naas,
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلََهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الوَسْوَاسِ الخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ مِنَ الجِنَّةِ وَالنَّاسِ

“Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara) manusia, Raja manusia, Sembahan (Ilaah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam (dada) manusia, dari golongan jin dan manusia.” [QS. An-Naas : 1-6]

__________
Label : Akhlak, Doa, Keluarga, Marah, Tips Menanggulangi Marah
Deskripsi : Marah yaitu nyala api dari neraka. Ketika seseorang sedang marah,ia sedang mempunyai kaitan erat dengan penghuni mutlak kehidupan neraka, yaitu setan dikala ia mengatakan, “saya lebih baik darinya (Adam); Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. Berikut Tips Menangulangi Rasa Marah

INFO UPDATE