Hallo Agan…Koala ialah binatang khas australia yang sangat populer di dunia alasannya ialah keluacuan dan keimutannya dan tampaknya sangat yummy dipeluk dan bersahabat, tapi tahukah kau bahwa koala jantan hanya perlu berteriak untuk menghindari konflik (pertarungan) dengan koala jantan lain pada animo kawin. Untuk informasi lebih lengkap baca artikel di bawah ini!
Untuk mengenal lebih dekat koala baca juga: Fakta-fakta binatang lucu koala
koala jantan |
Sebuah tim ilmuwan internasional telah meneliti kehidupan cinta kehidupan koala, tim ini mengungkap beberapa sikap ingin tau dan menemukan bahwa koala jantan meninggikan bunyi untuk menghindari konfrontasi dengan pesaing.
University of Queensland Dr Bill Ellis dan rekan di Australia, Amerika Serikat dan Jepang telah memetakan apa yang mereka percaya untuk menjadi yang pertama-tampilan dalam sistem sosial dari kelompok besar koala liar di St Bees Pulau dekat Rockhampton, Queensland, Australia.
“Tidak menyerupai manusia, yang meninggikan bunyi mereka dalam sebuah argumen, koala jantan berteriak-teriak untuk menandai keberadaan mereka untuk menghindari konfrontasi dengan koala jantan lain di animo kawin,” kata Dr Ellis.
“Mereka bisa menyampaikan siapa yang lebih besar dari panggilan mereka, dan mereka yang kalah dalam hal teriakan maka akan menjauhi tempat didekat teriakan paling besar tersebut terdengar.
“Pada dikala yang sama, mereka (koala jantan) memakai bunyi tinggi mereka untuk menarik perhtian dari koala betina.”
Dr Ellis, seorang peneliti di UQ Sekolah Pertanian dan Ilmu Pangan dan Berkelanjutan Mineral Institute, menyampaikan sistem sosial koala itu kurang dikenal, meskipun faktanya koala itu ialah spesies yang karismatik dan terkenal.
“Banyak sikap sosial dan perilaku perkawinan koala itu tetap jarang diketahui,” katanya.
“Kami berpikir bahwa pada dikala animo kawin tiba koala jantan akan berjuang lebih keras dari biasanya, tapi malah menemukan bahwa koala jantan berteriak untuk mengurangi konfrontasi fisik dengan koala jantan lainnya.
“Hal ini memungkinkan mereka (koala jantan) untuk mempunyai ruang sendiri secara terpisah, dengan sedikit kompetisi karena hanya teriak-terika saja koala jantan pun bisa kawin secara pribadi dengan koala betina jikalau sudah menang, sementara pada dikala yang sama menarik betina dan meningkatkan laju pertemuan koala jantan dan betina.”
Para peneliti juga menemukan bahwa koala betina menghabiskan lebih banyak waktu gotong royong di r tempat atau pohon gotong royong selama animo kawin daripada di animo non-kawin.
Para peneliti memetakan interaksi koala memakai GPS-enabled pelacakan kerah pada koala liar untuk mencar ilmu perihal sistem kawin spesies mereka’.
“Setiap koala dalam penelitian ini mempunyai kerah radio sehingga kita bisa memetakan semua interaksi mereka, menyerupai ketika koala betina berlari selama beberapa ratus meter untuk mengunjungi koala jantan di tengah malam – sesuatu yang akan sulit dilakukan oleh visual yang penampakan, “kata Dr Ellis.
Dia menyampaikan para peneliti menyimpulkan bahwa persaingan tidak pribadi laki-laki, pilihan pasangan perempuan, dan mungkin kompetisi perempuan, dimediasi seleksi seksual di koala.
“Langkah berikutnya bagi kita akan melaksanakan analisis ayah dari keturunan yang dihasilkan selama pertemuan pria-wanita dan berkorelasi bahwa dengan pelacakan radio kami,” katanya.
“Ini akan membantu kita untuk melihat mana interaksi yang paling sukses, dan mencoba untuk mencari tahu mengapa.”