Jenis Tanaman Hias Beracun – Tanaman hias memiliki aneka bentuk dan macam rupa yang mampu menarik hati siapapun. Tanaman ini bisa mempercantik bagian tempat tinggal atau taman yang kami buat untuk memberi kesegaran dan kesejukan di tempat sekitar tempat tinggal kami. Tanaman yang hijau dan rimbun akan membuat mata semakin sejuk memandang tanaman yang beraneka macam rupa ini. Bahkan Anda berlomba-lomba untuk menambahkan koleksi tanaman Anda sehingga tempat tinggal Anda semakin kian bertambah sejuk dan segar. Tetapi, lebih baik Anda wajib berhati-hati memilih tanaman hias mulai dari sekarang. Jangan sampai tanaman itu justru berbahaya bagi Anda dan keluarga Anda. Berikut Jenis Tanaman Hias Beracun yang kami rangkum dalam bergai fakta sumber yang ada:
Tanaman Beracun Dieffenbachia
Dieffenbachia merupakan tanaman hias terkenal yang biasa ditanam di pekarangan. Keindahannya berasal dari bentuk tajuk dan warna daunnya yang bervariasi: hijau dengan bercak-bercak hijau muda atau kuning.
Pohon hiasan ini adalah jenis tumbuhan yang sangat beracun, bisa mengakibatkan kematian sekiranya anak anda menggigit dan menelan daunnya. Kandungan racun yang kuat pada tanaman ini mampu membunuh kanak-kanak dalam waktu kurang dari 1 minit. Sedang pada orang dewasa racunnya bisa mengakibatkan kematian kurang dari 15 minit. Bayangkan bukan main kuatnya racun yang terdapat pada daun pohon ini. Jika tentang mata, racun atau getahnya bisa mengakibatkan kebutaan.
Tanaman Beracun Ricinus communis
Jarak (Ricinus communis) merupakan jenis tumbuhan liar dan biasanya terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, tetapi sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan atau pun sering di gunakan sebagai tandan untuk pemakaman. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 – 9, berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan spesies tanaman dari Euphorbiaceae dan tergolong ke dalam genus Ricinus, subtribe Ricininae.
Sebutan untuk pohon jarak di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah. Di Jawa Barat disebut ‘Kaliki’. Di Sumatera, jarak dikenal dengan nama Dulang ada juga yang menyebutnya dengan Gloah. Di Madura, jarak disebut dengan Kalek. Daun dan getah jarak banyak digunakan untuk pengobatan tradisional, tapi siapa sangka biji jarak mengandung racun yang mematikan. Cukup dengan memakan 2 biji reaksi racun akan segera mamatikan tubuh anda. Pada April 2013, Gedung Putih dihebohkan dengan 1 buah surat yang ditujukan untuk Presiden AS, Barack Obama, dalam surat itu terlampir racun Ricin.
Ricin, merupakan senyawa sampingan yang dihasilkan dari pengolahan biji tanaman jarak. Senyawa ini bisa mengakibatkan orang tewas karena mengakibatkan gangguan sistem peredaran darah dan pernafasan. Saat ricin masuk dalam tubuh, 1 molekul ricin akan membunuh 1 sel. Jika senyawa ini terhirup, disuntikkan atau tertelan, kurang dari titik kecil ricin bisa membunuh seseorang dalam waktu 36-48 jam.
Tanaman ini juga dikenal sebagai cherry setan, cherry hitam, great morel dan bellodonna. ingat semua bagian belladonna itu berisi racun karena tanaman ini berisi atropin yg merupakan sesuatu alkaloid yg mematikan, Atropin hanya dimanfaatkan dalam selama bedah untuk mengatur detak jantung serta megurangi pengeluaran air liur dan melumpuhkan otot. kalo dalam bedah mata itu untuk melemaskan otot dan dilates mata. Senyawa lainnya yakni scopolamine nightshade yg memiliki beberapa efek yg sama seperti atropin, seperti yg terkandung dalam obat antimo (untuk mengobati mabuk saat perjalanan dan memerangi kecanduan narkoba).
Tanaman Beracun Atropa Belladonna
Atropa Belladonna atau yg sering disebut nightshade yg mematikan merupakan tanaman yg hanya tumbuh setahun sekali, tanaman ini menjadi masalah karena buahnya yg sangat manis dan menarik hati anak-anak dan anehnya kuda, burung, domba dan babi seperti kebal terhadap efek nightshade ini. 10-20 buah bisa membunuh orang dewasa tapi hanya perlu 1 daun untuk membunuh 1 orang dewasa hal ini disebabkan karena kandungan antropin lebih terkonsentrasi pada bagian daun. Penggunaan nightshade gak dikonfirmasi tetapi legenda mengatakan bahwa saat agripa menyewa pembunuh berantai locusta untuk membunuh Kaisar Romawi Claudius, ia memakai tanaman nightshade ini. Sebelum ia menjadi raja pada1040, Macbeth Nightshade diduga juga dimanfaatkan untuk meracuni pasukan denmark yg menginvasi Skotlandia.
Tanaman Beracun Gympie-Gympie
Tanaman dengan nama latin Dendrocnide moroides merupakan jenis tanaman ini tumbuh di hutan dimana dengan adanya hujan yang terdapat di wilayah Timur Laut Australia dan Maluku, Indonesia tanaman ini tumbuh subur. Orang luar negeri sering menyebutnya sebagai tanaman penyengat karena bila kulit tersentuh daun gympie-gympie sedikit saja, rasanya seperti disengat listik atau panasnya api dan gak akan hilang sampai berbulan-bulan dari akibat tersentuhnya dengan tanaman tersebut. Tanaman ini memiliki track record pernah membunuh hewan dan manusia.
Lazimnya tumbuh di hutan timur laut Australia dan Hutan Maluku, Indonesia. Saking kuat racunnya, daun gympie-gympie yang sudah kering beratus tahunpun masih berisi racun moroidin (racun yang terdapat di bulu tanaman gympie-gympie). Bila anda masuk hutan dan melihat tanaman ini, segeralah menjauh. Berada di dekat pohon gympie-gympie juga beresiko terkena racunnya. Dengan efek racun yang begitu dashsyat, tentara Inggris diduga pernah tertarik pada Gympie-Gympie dan berniat menjadikannya senjata biologis pada akhir 1960.
Tanaman Beracun Antiaris toxicaria
Ipuh, ipoh atau juga sering disebut upas “Antiaris toxicaria” merupakan sejenis pohon anggota suku Moraceae. Pada masa kemudian, pohon ini sangat terkenal karena getahnya yang sangat beracun, yang digunakan untuk meracuni mata panah (Gr. toxicon: racun panah). Selain itu, ipuh juga menghasilkan serat dari pepagannya, yang digunakan sebagai bahan pakaian orang zaman dahulu.
Hasilnya, pohon upas memang mematikan, tapi hanya lendir getahnya akan menimbulkan reaksi efek racun yang mematikan, pohon upas ini cukup mengejutkan saat diujicobakan pada seekor ayam dan anjing, yang pertama langsung mati kurang dari 2 menit dan yang satunya dalam sekitar 8 menit, ” tulis Victoria Glendinning dalam Raffles and the Golden Opportunity. Dalam laporannya pada 1812, Horsfield mengekspresikan bahwa penduduk lokal sudah menyadari khasiat racun pohon upas untuk keperluan membunuh lawan-lawannya. Sekali terkena getah racunnya, orang itu akan kejang-kejang kemudian mati.