Denpasar – Beberapa produsen tengah aktif melobi pemerintah supaya mobil sedan diberi insentif pajak. Minimal pajaknya tak lagi 30 persen ibarat kini supaya penjualannya naik.
Apalagi mobil sedan merupakan kendaraan beroda empat yang terkenal di dunia. Kaprikornus kalau ada insentif, produsen dapat saja memproduksi sedan di Indonesia untuk lalu mengeksor kendaraan beroda empat ke luar negeri.
Baca juga: Efek Dolar, Honda Naikkan Harga Mobil Impor |
Namun bagi Honda, tidak gampang mengangkat popularitas kendaraan beroda empat sedan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy di sela-sela test drive Honda Brio di Denpasar, Bali, Kamis (18/10/2018).
Baca juga: Honda: Mobil 7 Seater Beneran ya Low MPV |
“Nggak banyak, sudah 30 tahun ibarat ini kecuali ada (insentif) yang spesial. Agar sedan kembali bersaing itu butuh waktu,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Jonfis, tren sedan di dunia dikala ini kalah jauh dengan popularitas kendaraan beroda empat Sport Utility Vehicle (SUV).
“Sedan itu kan pasar niche, kalau ada kegiatan ibarat LCGC ya mungkin berkhasiat tapi saatnya kapan belum tahu,” ujarnya.