
Jakarta – Perjalanan panjang harus ditempuh oleh calon kendaraan beroda empat nasional Esemka jikalau nantinya benar-benar terwujud. Sejak tahun 2007 Esemka awalnya dikembangkan oleh Sukiyat yang juga diketahui sebagai pencetus kendaraan beroda empat tersebut.
Sukiyat kemudian mengerjakan Esemka bersama dengan siswa-siswa Sekolah Menengah kejuruan asal Klaten. Hingga kesudahannya kendaraan beroda empat Esemka mencuat ke permukaan dan dipakai oleh Joko Widodo yang ketika itu menduduki jabatan sebagai Wali Kota Solo.
![]() |
Tak habis hingga di situ. Esemka masih harus berjuang biar sanggup menjadi kendaraan beroda empat nasional pertama Indonesia. Isu Esemka memang terus bergulir tanpa diimbangi dengan kehadiran kendaraan beroda empat tersebut. Dalam jangka waktu 11 tahun itu, nama Esemka pun hilang timbul.
Tidak jarang Esemka sering disebut sebagai kendaraan politik alasannya ialah namanya mencuat ketika menjelang pemilihan umum. Namun hal itu sudah dibantah oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono.
“Hilang lagi itu alasannya ialah kita harus menciptakan satu tim yang benar-benar profesional untuk membangkitkan produk itu, jadi nggak hanya tim kecil yang sanggup memproduksi satu Esemka saja nah itu yang kita nggak mau,” ucap Diaz.
“Jadi harus tim profesional besar yang sanggup memproduksi massal. Itu yang selama ini masih naik turun. Mulai dari Pak Jokowi di Solo, itu mulai dari pabrik kecil. Dengan pabrik segitu kapasitas segitu, nggak mungkin lah kita sanggup menciptakan mass production dengan jumlah yang banyak,” lanjutnya.
Belum terang hingga ketika ini kendaraan beroda empat Esemka mana yang tengah dikembangkan. Namun beberapa waktu lalu, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyampaikan PT Solo Manufaktur Kreasi dan PT Adiperkasa Citra Esemka Hero sudah diperbolehkan untuk memproduksi Esemka secara massal.
“NIK (Nomor Indentifikasi Kendaraan) dan TPT (Tanda Pendaftaran Tipe) kendaraan motor untuk keperluan Uji Tipe dan produksi sudah selesai. Sehingga secara manajemen perusahaan (PT Solo Manufaktur Kreasi dan PT Adiperkasa Citra Esemka Hero) telah sanggup memproduksi kendaraan (Esemka) secara massal,” terang Putu.
Menurutnya hasil Uji Tipe ada delapan Esemka yang siap mengaspal di Indonesia. Dan kalau melihat namanya tidak ada kendaraan beroda empat hasil karya Sukiyat dalam daftar tersebut. Mobil buatan Sukiyat dan belum dewasa Sekolah Menengah kejuruan disapa dengan Esemka Rajawali. Mobil berbentuk SUV.
Sedangkan kendaraan beroda empat penumpang SUV yang ada dalam daftar lulus Uji Tipe ialah Esemka Garuda. Esemka Garuda sempat terlihat di salah satu jalanan ketika sedang diangkut memakai truk dan tertangkap kamera warganet. Berwarna putih, kendaraan beroda empat mempunyai goresan pena Esemka di bab kiri bawah dan sebelah kanannya tertulis ‘Garuda 1’.
![]() |
Sejak ketika itu nama Esemka Garuda mulai mencuat di permukaan. Warganet pun menyamakannya dengan kendaraan beroda empat China Foday Lanfort. Kemudian detikOto juga melaksanakan penelusuran mencari informasi lebih lanjut soal Foday Lanfort. Secara bentuk, Esemka Garuda dan Foday Lanfort memang mempunyai kemiripan.
Tidak hanya Garuda, kemudian ada juga sebuah kendaraan beroda empat double cabin bertuliskan Esemka Digdaya. Di China, merek Foday juga mempunyai pikap double cabin dengan nama Lion F22. Esemka Digdaya yang sempat ramai di media umum pun diperhatikan seolah-olah dengan Lion F22.
detikOto hingga ketika ini masih menunggu penjelasan alasannya ialah baik dari PT Sekolah Menengah kejuruan maupun PT ACEH belum ada yang mau angkat bicara terkait Esemka.