Doa Mandi Junub – Jangan Hingga Antum Tak Tahu

Islam telah menjadi agama yang paling benar dan diridhai Allah Subhanahu Wa Ta Doa Mandi Junub - Jangan Sampai Antum Tak Tahu
Doa Mandi Junub – Jangan Sampai Antum Tak Tahu (ilustrasi)

Doa Mandi Junub – Jangan Sampai Antum Tak Tahu

Assalamu ‘alaikum wa Rahmayullahi wa Barakatuh

LangitAllah.comIslam telah menjadi agama yang paling benar dan diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Salah satu ciri kebenaran Islam ini yaitu aliran yang ada di dalam Islam. Setiap yang kita lakukan mulai tidur, bangun, beraktifitas sampai tidur kembali, semua telah diatur oleh aliran Islam biar sanggup bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Termasuk ibadah mandi. Mandi junub atau mandi wajib atau juga sering disebut mandi besar yaitu termasuk salah satu ibadah yang diwajibkan kepada pasangan suami Istri yang telah berafiliasi tubuh maupun sehabis mengalami mimpi basah. Bahkan bagi yang belum mempunyai pasangan hidup atau seorang jomblo, dalam kondisi tertentu. Mandi junub berbeda dengan mandi biasa, mulai dari niat maupun tata caranya, semuanya berbeda. Nyatanya, dalam kehidupan kita sehari-hari tak jarang kita temui orang yang sedang mendiskusikan perihal tata cara mandi Junub sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hal ini menyampaikan bahwa tak tak semua orang mengetahui dengan benar bagaimana tata cara mandi junub Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang benar sesuai dengan tuntunan hadits dan sunnah. Nah, biar semua tampak terperinci dan terang, sebaiknya kita balas secara runut mulai dari alasan diwajibkannya mandi junub, sampai (dalam kondisi tertentu) tata cara mandi junub ketika belahan tubuh terluka.

Mengapa Mandi Junub Itu Diwajibkan

Pertanyaan di atas memang membutuhkan balasan yang tidak sekedar balasan biasa. Jawaban yang pertanyaan tersebut butuhkan yaitu mulai semenjak kapan mandi junub itu diwajibkan dan mengapa-mengapa yang lainnya secara gamblang. Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi menjawab dan menjelaskan pertanyaan ini, bahwa mandi yaitu ibadah yang ditetapkan eksklusif oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Yang perlu kita garis bawahi yaitu bahwa Ibadah itu harus dikerjakan sesuai syariat-Nya baik diketahui hikmahnya atau pun tidak diketahui. Yang niscaya semua hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang beriman wajib mengikuti apa yang telah disyariatkan.

Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi secara singkat mengatakan  banyak dokter yang menyatakan bahwa mandi sehabis melaksanakan korelasi biologis sanggup mengembalikan kekuatan tubuh dan mengembalikan tenaga yang hilang sehingga tubuh kembali merasa segar dan fit. Kegiatan mandi sangat bermanfaat bagi tubuh dan jiwa kita, dan apabila mandi ini ditinggalkan, maka sanggup menimbulkan madharat bagi tubuh kita.

Kita tidak akan membahas tata cara mandi junub Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, alasannya yaitu topik ini telah kita bahas pada artikel yang lalu. Namun kali ini kita akan membahas wacana Doa Mandi Junub. Mungkin saja sebagian dari kita masih ada yang belum paham wacana apa sih doa yang kita mohonkan ketika ingin melaksanakan mandi junub. Apakah cukup dengan membaca basmalah saja sudah dikategorikan berdoa untuk mandi junub atau mandi wajib?. Berikut ini kita akan mengetahui pendapat dominan para ulama wacana doa mandi junub atau mandi wajib ini.

Ulama berbeda pendapat, apakah ada ajuan untuk membaca basmalah sebelum mandi junub? Ataukah ada doa khusus yang dibaca sebagai doa mandi junub?

Dalam sebuah hadits dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah (membaca basmalah) sebelum wudhu”

Hadits di atas diriwayatkan oleh Ahmad 11371, Ibnu Majah 429, dan yang lainnya. Dan para ulama berbeda – beda pendapat dalam menilai hadits ini. Sebagian para ulama menilai hadits ini sebagai hadits hasan, menyerupai al-Albani. Dan sebagian ulama lainnya menilai hadits tersebut hadits dhaif. Karena dalam sanadnya terdapat perawi berjulukan Rubaih bin Abdurrahman dan Katsir bin Zaid yang statusnya dhaif jikalau sendirian atau berdiri sendiri. [Ta’liqat Musnad Ahmad, 17/464].

Untuk sebagian ulama yang menilai hadits ini shahih, mereka berbeda pendapat, apakah aturan membaca basmalah dilakukan sebelum mandi junub? Berikut beberapa pendapat para ulama wacana aturan membaca basmalah :

Pertama

Sebagian para ulama beropini bahwa membaca basmalah hukumnya yaitu wajib, baik membacanya ketika wudhu, ketika mandi, atau ketika tayammum dengan tanah atau debu.

Pendapat ini merupakan pendapat dari Imam Ahmad dalam salah satu riwayat, pendapat Abu Bakr, Hasan al- Bashri, dan juga Ishaq bin Rahuyah.

Kedua

Membaca Basamalah hukumnya ajuan dalam semua acara mensucikan diri dari hadats. Baik membacanya ketika wudhu, ketika mandi, maupun ketika tayammum dengan tanah atau debu.

Pendapat ini yaitu pendapat dari Imam Ahmad berdasarkan riwayat yang masyhur.

Ketiga

Sejumlah riwayat yang shahih dari Imam Ahmad menyebutkan bahwa tidak membaca basamalah hukumnya boleh. [al-Mughni, 1/114]

Pendapat ini yaitu pendapat at-Tsauri, Imam Malik, Imam as-Syafii, Abu Ubaid bin Sallam, Ibnul Mundzir, dan ulama Kufah. [al-Mughni, 1/114]

Keempat

Bagi sebagian ulama yang lain ada yang beropini bahwa aturan membaca basmalah yaitu tidak wajib ketika mandi junub, disebabkan mandi junub tidak sebagaimana wudhu dilakukan.

Sehingga jikalau kita hendak mengambil pendapat dominan para ulama, maka di sana kita akan menemukan adanya ajuan untuk membaca Basmalah sebelum mandi junub. Dan –Insya Allah- boleh saja orang menyebutnya sebagai doa mandi junub atau doa mandi wajib. Wallahu a’lam bishshawab.

Sahabat LangitALLAH.com, demikianlah artikel “Doa Mandi Junub – Jangan Sampai Antu Tak Tahu”. Kami berharap semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat sekalian. Dan demi kelangsungan ibadah dakwah, tentunya kami sangat berharap tugas kita semua biar jangan hanya kita saja yang memahami ilmu dan aliran Islam ini. Mari kita bagikan dan teruskan ilmu ini kepada sahabat seiman kita yang mungkin saja masih banyak yang belum memahami ilmu ini. Semoga dengan perjuangan kecil dan ringan ini sanggup menjadi sumber pahala Jariyah bagi kita semua.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Al Qur’an pada Surah Al Ashr :

“Demi Masa (1); Sesungguhnya Manusia itu benar-benar dalam kerugian, (2); kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (3).”
[QS. Al Ashr : 1-3].

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalasnya dengan pahala Jariyah serta kita tidak tergolong ke dalam golongan insan yang merugi, sebagaimana kandungan surah Al Ashr di atas. Wallahu A’lam Bishshawab. [Tim Redaksi LangitAllah.com]