Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda

Doa, keutamaan, Rezeki277 Dilihat
 insan telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda
Ilustrasi : ALLAH Sebaik-baik Pemberi Rezeki
 

Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda
Rezeki insan telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi setiap insan selama hidupnya di dunia ini. Hanya saja banyak yang gagal memahami makna bahwa rezeki insan telah Allah Ta’ala tentukan yang berdasarkan sebagian insan berpikir bahwa kalau demikian rezeki tak perlu lagi dicari-cari alasannya yakni Allah telah memilih apakah kita akan hidup sebagai orang kaya atau orang miskin.

Bahkan bagi sebagian yang lain, beropini rezeki merupakan hasil keringat insan itu sendiri, artinya semakin berusaha keras maka akan semakin memperlihatkan hasil yang banyak. Astaghfirullah. Jika demikian pedoman kita, maka yang akan memperoleh rezeki terbanyak yakni para buruh kasar yang kerjanya seharian penuh, bahkan tak jarang mereka terpaksa harus bekerja sampai larut malam dan hanya mempunyai sedikit sekali waktu istirahat.

Namun faktanya tidak sedikit orang yang bekerja dengan keras akan tetapi tidak membawa hasil sebanding dengan keringat atau perjuangan yang ia kerjakan. Sebaliknya lagi, ada sebagian insan yang kerjanya tidak begitu berat justru mendatangkan banyak sekali rezeki dari segala arah.

Coba perhatikan kehidupan seekor cicak, ia merupakan binatang tak bersayap juga tidak garang dan tak lincah, yang menunggu rezeki makanan dari seekor nyamuk. Lagika sebagian insan akan menolak fakta ini, bagaimana mungkin seekor cicak sanggup memakan seekor nyamuk yang terbang, sementara ia sendiri tidak mempunyai sayap?. Siapakah yang sanggup mendatangkan rezeki bagi cicak? Adakah makhluk di muka bumi ini yang sanggup mengatur rezeki si cicak selain dari Allah Ar-Razzaq?

Inilah bukti kekuasaan Allah, bahwa rezeki setiap makhluk itu Allah yang mengaturnya. Hewan ibarat cicak saja dijamin rezekinya oleh Allah, maka sangat masuk nalar kalau rezeki setiap insan pun telah dijamin oleh Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui daerah berdiam binatang itu dan daerah penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang faktual (Lauh mahfuzh).” [QS. Hud : 6]

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibn Mas’ud bahwa pada usia kandungan 120 hari, Allah mengutus malaikat untuk menuliskan beberapa ketetapan atas janin itu, termasuk ketetapan rezeki dan ajalnya.

Rezeki setiap insan telah dijamin oleh Allah Ta’ala, baik porsi maupun kadarnya. Yang terpisah dari itu yakni bagaimana cara dan perjuangan insan sebagai hamba Allah Ta’ala untuk berupaya mendapat rezekinya itu. Cara yang baik atau cara yang buruk, semuanya Allah berikan jalan baginya, namun semua itu akan dihisab di hari selesai zaman nanti.

Keutamaan 2 Ayat Terakhir Al-Baqarah Bagi Rezeki Seorang Hamba

Dalam sebuah hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada malam hari, pasti ia tercukupi.” [HR. Bukhari no.5009 dan Muslim no.808]

Ayat yang dimaksud yakni ayat 285-286 pada surah Al-Baqarah, Allah subahanhu wa Ta’ala berfirman :

آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an) dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan seseorang pun di antara rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah daerah kembali.”

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau aturan kami kalau kami lupa atau kami salah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” [QS. Al Baqarah: 285-286]

Ditemukan klarifikasi ihwal ayat di atas di dalam Kitab Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhush Shalihin. Syaikh DR Mustofa Said Al Khin, Syaikh DR Mustofa Al Bugho, Syaikh Muhyidin Mistu, Syaikh Ali Asy Syirbaji dan Syaikh Muhammad Amin Luthfi, mereka menandakan bahwa salah satu makna tercukupi dalam hadits ini yakni tercukupi keperluan dunia dan akhiratnya serta terhindarkan dari semua keburukan.

Ibnu Katsir juga mencantumkan hadits di atas ketika menjelaskan keutamaan dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini dalam tafsirnya.

Keutamaan Lain dari Surah Al-Baqarah

Hadist di atas memperlihatkan akan keutamaan dua ayat terakhir surah al-Baqarah. Sebagian ulama yang beropini bahwa dengan membaca ayat tersebut maka imannya akan diperbaharui oleh lantaran di dalam ayat tersebut ada perilaku berserah diri kepada Allah Ta’ala. Dan ada juga ulama yang beropini bahwa ayat tersebut sanggup sebagai pengganti dari banyak sekali dzikir lantaran di dalamnya sudah terdapat doa untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. [Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401].

Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya –menurut sebagian ulama- yakni ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang memberikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi sanggup memaknai maksud hadits. [Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84].

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan ihwal keutamaan dua ayat tersebut ketika dibaca di malam hari, “Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini kalau dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini yakni dijaga oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a lantaran dalam ayat tersebut terdapat doa untuk kebaikan dunia dan akhirat.” [Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2: 540-541].

Wallahu a’lam

Demikan risalah ihwal “Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda”, supaya bermanfaat, dan supaya kita menjadi hamba Allah yang senantiasa diberi kebaikan di dunia dan di alam abadi nanti.

_______
Label : Doa, 2 ayat terakhir surah al-baqarah, keutamaan, rezeki
Deskripsi : risalah berikut akan menguraikan dahsyatnya keutamaan 2 ayat terakhir surah Al-Baqarah yang juga besar lengan berkuasa pada rezeki insan sebagai hamba Allah Ta’ala.