Bagaimana Para Astronom Dapat Mengetahui Usia Bintang?

Bintang-bitang. Kredit: Wikimedia Commons

 – Ada begitu banyak bintang di alam semesta, salah satunya ialah Matahari kita. Para astronom memperkirakan Matahari kita berusia 4,5 miliar tahun, bagaimana mereka sanggup mengetahuinya atau memperkirakannya?

Tidak menyerupai manusia, bintang tidak perlu perjuangan apapun untuk menyembunyikan usia mereka. Tapi insan dan bintang mempunyai satu kesamaan: Bintang akan melambat (dalam berotasi) dikala mereka menua. Inilah sebuah laba tersendiri bagi insan untuk mengetahui usia bintang.

Dilansir Iflscience.com, berkat pengamatan melalui Teleskop Antariksa Kepler, para astronom mengatakan bahwa mereka secara akurat sanggup memilih usia bintang menyerupai Matahari dengan seberapa cepat bintang-bintang tersebut berputar.

Mempelajari usia bintang ialah sebuah hal yang penting bagi banyak penelitian astronomi, khususnya untuk pencarian planet di luar Tata Surya kita (eksoplanet), dan tentu saja kehidupan di luar Bumi.

Mengingat bahwa bintang dan planet sanggup terbentuk bersama-sama, jikalau kita sanggup mengetahui usia bintang, maka kita sanggup memilih usia planet-planet yang mengitarinya. Dengan begitu, kita sanggup menjadi planet mana yang berusia tua. Karena semakin renta usia planet, kemungkinan menemukan kehidupan luar Bumi menjadi lebih besar.

Menurut penelitian ini, ada hubungan dekat antara massa, rotasi bintang, dan usianya. Jika massa dan rotasi bintang sanggup diukur, maka usia bintang juga sanggup dihitung. Untuk mengukur rotasi bintang, para astronom biasanya mengobservasi bercak-bercak hitam pada permukaan bintang, yang disebut sebagai bintik bintang.

Namun, dikala para astronom melihat bintang-bintang yang berjarak sangat jauh, mereka tidak sanggup eksklusif melihat bintik-bintik bintang ini. Dengan begitu, para astronom mengamati sesuatu yang lain, yakni mencari kedipan pada cahaya bintang.

Biasanya, kedipan sebuah bintang ini kurang dari 1{8b1dcbf9295d470b6fc6f0c964cd89e83e63c2758fab5815b9c3db84b919353d}, yang berarti perubahannya sangat sulit untuk diukur. Di sinilah Teleskop Antariksa Kepler tiba untuk menyelamatkan. Dengan Kepler, para astronom sanggup melaksanakan pengukuran kecerahan bintang secara presisi semenjak 2009.

Semakin besar massa bintang, semakin lambat rotasinya, semakin pendek usianya. Sebaliknya, semakin kecil massa bintang, semakin cepat rotasinya, semakin panjang usianya. Usia bintang dengan massa sebesar massa Matahari kira-kira 10 miliar tahun. Usia bintang yang massanya 2 kali massa Matahari kira-kira 1 miliar tahun. Sedangkan usia bintang yang massanya 5 kali massa Matahari kira-kira 100 juta tahun.


Sumber: ScientificAmerican.com