Amalan Dan Ikhtiar Ketika Terjadi Gempa Bumi Dan Tsunami

Amalan dan Ikhtiar Saat Terjadi Gempa Bumi dan Tsunami Amalan dan Ikhtiar Saat Terjadi Gempa Bumi dan Tsunami
Ilustrasi : Gempa bumi dan Tsunami
 

Amalan dan Ikhtiar Saat Terjadi Gempa Bumi dan Tsunami

 

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Amalan dan Ikhtiar Saat Terjadi Gempa Bumi dan Tsunami
Tak ada kata lain yang sanggup terucap ketika banyak sekali kesulitan menghampiri kita dalam hidup ini, ketika bumi berguncang tanggapan getaran dahsyat gempa bumi menggoyang setiap bangunan dan makhluk yang ada, ketika bangunan itu hancur berkeping sempurna di hadapan mata kita, ketika di mana-mana yang terdengar hanya bunyi jeritan insan memanggil-manggil Rabb-nya, ketika bawah umur berdiri kaku tak tau harus berbuat apa di tengah hilir pulang kampung orang-orang yang sedang berusaha menyelamatkan diri, ketika bayang-bayang tsunami menghantui mimpi-mimpi manusia, ketika banyak anak kecil menjadi yatim piatu, ketika para orang bau tanah menjerit mencari anak-anaknya yang entah berlari ke mana, ketika tak sedikit para istri menjadi janda, ketika tangis-tangis mereka menjadi senandung hari yang bersahutan tak berujung… maka ingatlah, ketika itu tak ada kawasan kita berharap kecuali hanya kepada Allah Rabb semesta alam. Tak ada kawasan kita mengadu hanya kepada-Nya, tak ada daya dan kekuatan kecuali semua harus disandarkan pada kehendak Sang Pemilik Kehendak.

“Innaalillaahi wa inna ilaihi raji’uun” yakni kalimat yang pantas menghiasi verbal kita sebagai bukti keimanan kita kepada Sang Maha Pencipta, yang mempunyai kehendak tanpa intervensi, yang menguasai seluruh jagat raya ini, yang tak pernah tidur mengawasi hamba-hambaNya yang penuh dosa.

Kembalilah…biasakanlah lisanmu untuk senantiasa ber-dzikir mengingat kepada-Nya. Sebab bukan tak mungkin, semua peristiwa ini yakni teguran kasih sayang dari Allah Ta’ala semoga hamba-Nya kembali ke jalan yang Dia ridhai.

Amalan-amalan Saat Terjadi Gempa dan Tsunami

Berikut ini amalan-amalan dan ikhtiar ketika terjadi gempa bumi dan juga tsunami:


 

1. Bertaubat dan Memohon Ampunan Kepada Allah Ta’ala

 

Peristiwa peristiwa alam, ibarat gempa bumi dan tsunami seharusnya sanggup menambah ketebalan akidah seseorang dan memperkuat hubungannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Peristiwa gempa dan tsunami selain dari tanda-tanda alam yang sanggup diterangkan melalui sains (ilmu pengetahuan), juga seharusnya disadari bahwa hal ini terjadi lantaran teguran Allah Ta’ala kepada hamba-Nya yang sangat mungkin terjadi tanggapan dosa-dosa kemaksiatan, dan sikap bid’ah atau syirik yang banyak dilakukan oleh manusia. Dan tidak suatu malapetaka itu terjadi melainkan lantaran dosa, sedangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mencabut malapetaka itu kecuali hamba-hambaNya kembali dengan taubat.

Imam Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyyah berkata, “Kadang-kadang Allah mengizinkan bumi bernapas sehingga menjadikan gempa dan tsunami yang dahsyat, sehingga hal itu menjadikan ketakutan (bagi manusia) kepada Allah, kesedihan, taubat dan berserah diri kepada Allah”

Dan setiap terjadi gempa, tsunami, gerhana, banjir, tanah longsor, tornado atau peristiwa lain, selayaknya menjadi pelajaran yang berharga bagi setiap manusia. Segeralah bertaubat kepada Allah ta’ala, dengan merendahkan diri di hadapan-Nya, memohon proteksi dan keselamatan dari-Nya, memperbanyak dzikir dan memohon ampunan Allah.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ketika terjadi gerhana bersabda, “Jika kalian melihat gerhana, maka bersegeralah berdzikir kepada Allah, memperbanyak do’a dan bacaan istighfar.” [HR. Al-Bukhari dalam Al-Jumu’ah no.999 dan Muslim dalam Al-Kusuf no.1518]

2. Perbanyak Dzikir, Doa dan Istighfar

 

Saat terjadi gempa dan tsunami, hendaklah memperbanyak mengingat Allah Ta’ala, dengan berdzikir, berdoa dan memohon ampunan-Nya (Istighfar).

Dalam menyikapi terjadinya bencana, baik itu gempa bumi, tsunami ataupun peristiwa lainnya, Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Obat yang paling mujarab untuk mengobati peristiwa yakni memperbanyak tasbih”.

Sedangkan Imam As-Suyuthi rahumahullah mengatakan, “Hal itu lantaran dzikir sanggup mengangkat peristiwa dan adzab”, sebagaimana firman Allah:


(فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ ﴿١٤٣﴾ لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿١٤


“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, pasti ia akan tetap tinggal di perut ikan itu hingga hari berbangkit.” [QS. Ash-Shaffat : 143–144].

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam Al-Qur’an :


وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ


“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kau berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” [QS. Al-Anfal : 33].

Dalam ayat di atas memperlihatkan bahwa terdapa dua hal yang sanggup menghindarkan insan dari adzab Allah Ta’ala, yaitu di kawasan dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berada, dan yang kedua di kawasan di mana insan banyak memohon ampunan-Nya (ber-istighfar). Namun hal yang pertama mustahil akan terjadi lagi alasannya yakni Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat. Sehingga masalah Istighfar insan menjadi sangat penting semoga suatu wilayah sanggup terhindar dari adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Tolong dan Bantu Para Korban Gempa dan Tsunami

 

Terdapat banyak sekali hadits yang diriwayatkan oleh para ulama hadits, wacana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memerintahkan umatnya semoga gemar menolong orang lain yang sedang tertimpa musibah dan kesusahan.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ


”Barangsiapa menolong saudaranya, maka Allah akan selalu menolongnya.” [HR. Al-Bukhari no.2262 dan Muslim no.4677]

 
Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :


مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ


“Barang siapa yang membantu menghilangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahan darinya besok di hari kiamat” [HR. Muslim no.2699].

 
Dan dalam riwayat hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ


”Barangsiapa yang membebaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan- kesusahan dunia, maka Allah akan melepaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan akhirat. Barangsiapa memperlihatkan akomodasi kepada orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutup malu seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” [HR. Muslim no.4867 dan At-Tirmidzi no.1853]

Kita tak perlu harus menunggu kaya dan banyak harta untuk kemudian mau berzakat menolong orang lain yang sedang tertimpa musibah dan kesusahan. Sedekah tak selamanya dinilai pada hal harta atau uang semata, melainkan sedekah sanggup berupa membantu dengan tenaga, pikiran, ilmu yang bermanfaat, masakan yang baik, kawasan tinggal, dan sebagainya.

4. Kembali Tegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

 

Saling menasehati, saling mengingatkan, saling mencegah kemungkaran dan kebathilan, merupakan kewajiban setiap muslim terhadap muslim lainnya. Sebagaimana kita fahami melalui ayat-ayat Allah Ta’ala bahwa terjadinya gempa (termasuk tsunami sebagai salah satu tanggapan gempa) yakni faktor banyaknya dosa-dosa umat manusia. Sehingga tak ada cara lain yang sanggup ditempuh kecuali memutus rantai penyebab utama kemaksiatan.

Kemaksiatan tak akan pernah terjadi ketika akidah seorang muslim itu senantiasa terjaga dengan baik. Dan salah satu faktor utama untuk mempertebal keyakinan dan keimanan yakni dengan mempelajari ilmu agama. Sedangkan ilmu agama hanya sanggup diperoleh melalui dakwah dengan banyak sekali metode dakwah yang sanggup dilakukan.

Saling menasehati dan melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar yakni cara memperkecil ruang terjadinya kemungkaran dan kemaksiatan. Meski tak selalu berhasil seratus persen (kecuali atas izin Allah Ta’ala), setidaknya insan dengan bekal ilmu dan sobat yang senantiasa menasehati akan sanggup menekan angka perbuatan dosa.

Namun kalau kita tak mau peduli dan mendiamkan terjadinya kemungkaran dan perbuatan dosa, maka sanggup saja Allah Ta’ala akan kembali menurunkan peristiwa tersebut dengan kekuatan yang mungkin akan lebih dahsyat dari sebelumnya.


لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنۢ بَنِىٓ إِسْرَ‌ٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَ‌ٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ ﴿٧٨﴾ كَانُوا۟ لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍۢ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ ﴿٧٩﴾


“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan verbal Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” [QS. Al-Maaidah : 78-79].

5. Perbanyak Sedekah

 

Di ketika terjadi bencara ibarat gempa bumi, tsunami atau peristiwa lainnya, sangat dianjurkan semoga kita sanggup mengasihi para fakir miskin serta memberi mereka sedekah yang baik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ارْحَمُوا تُرْحَمُوا


“sayangilah (saudara kalian), maka kalian akan disayangi.” [HR. Ahmad no.6255]


Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,


الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ


“Orang yang menebar kasih sayang akan disayang oleh Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah yang di muka bumi, kalian pasti akan disayangi oleh Allah yang berada di atas langit” [HR. At-Tirmidzi no.1874]

Begitu mulia sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga dia pun menghendaki umatnya mempunyai sifat yang sama, oleh lantaran Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Penyayang sangat sayang terhadap muslim yang penyayang.

Demikianlah risalah singkat wacana “Amalan dan Ikhtiar Saat Terjadi Gempa Bumi dan Tsunami”, semoga mempunyai manfaat bagi kita semua, sebagai pedoman amalan ketika terjadi gempa dan tsunami. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita sekalian dari ditimpa musibah tanggapan dosa-dosa yang kita perbuat. Hanya kepada Allah Ta’ala kami berserah diri dan memohon ampunan-Nya.

Wallahu a’lam


______
Label : Aqidah, Akhlak, Dzikir, Istighfar, Sedekah, Amalan ketika terjadi gempa
Deskripsi : “Innaalillaahi wa inna ilaihi raji’uun” yakni kalimat yang pantas menghiasi verbal kita sebagai bukti keimanan kita kepada Sang Maha Pencipta, yang mempunyai kehendak tanpa intervensi, yang menguasai seluruh jagat raya ini, yang tak pernah tidur mengawasi hamba-hambaNya yang penuh dosa. Inilah amalan dan ikhtiar ketika terjadi gempa dan tsunami.