![]() |
Ilustrasi : Seorang Muslim sedang shalat |
Adab-adab Membaca Doa Istiftah
Adab-adab Membaca Doa Istiftah
Pada bahan sebelumnya, telah kita bahas wacana 12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah yang terbagi dalam 2 bagian, yaitu Doa Istiftah Bagian 1 yang menguraikan empat macam doa istiftah, dan Doa Istiftah Bagian 2 yang menguraikan 8 doa istiftah yang keseluruhannya bersumber dari riwayat-riwayat hadits shahih.
Doa istiftah ialah doa yang dibaca dalam shalat, baik itu dalam shalat fardhu maupun pada shalat sunnah. Doa istiftah dibaca di antara takbiratul ihram dan ta’awudz sebelum membaca surah Al-Fatihah.
Hukum-hukum Membaca Doa Istiftah
Jumhur ulama bersepakat bahwa membaca doa istiftah ini hukumnya sunnah. Sepanjang doa istiftah ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka hal tersebut bukan untuk diperdebatkan, oleh lantaran Rasulullah sendiri melaksanakan hal tersebut. Kecuali membaca doa istiftah lain yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasuluklah, maka hal itu tidak dibenarkan dan dinilai bid’ah yang diada-adakan.
Dalil yang menyebutkan bahwa Rasulullah membaca doa istiftah dalam shalat ialah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Imam An Nawawi menyampaikan sehabis menyebutkan dalam kitab Al-Adzkar beberapa pola doa istiftah yang pernah dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk yang oleh sahabatnya menyebutkan doa istiftah itu kemudian dibenarkan oleh Rasulullah sendiri, dia (Imam An Nawawi) berkata:
“Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya mustahabbah (sunnah) dalam shalat wajib maupun shalat sunnah” [Al Adzkar, 1/107].
Seperti itulah pendapat dari jumhur ulama, kecuali Imam Malik rahimahullah. Beliau (Imam Malik) berpendapat, yang dibaca sehabis takbiratul ihram ialah الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ yaitu surat Al-Fatihah. Namun pendapat dia ini dinilai tidak tepat oleh lantaran bertentangan dengan banyak dalil-dalil yang lain yang menyebutkan ada doa istiftah sebelum membaca ta’awudz dan surah Al-Fatihah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai bacaannya dengan doa istiftah yang tidak hanya 1 macam, namun bervariasi. Dalam doa istiftah, dia memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengagungkan dan menyanjung-Nya. Dan dia shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan doa istiftah ini kepada orang yang shalatnya salah, dia berkata :
“Sesungguhnya shalat seorang insan tidak tepat sampai ia bertakbir, kemudian ia memuji dan menyanjung Allah ‘Azza wa Jalla, kemudian membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang gampang baginya…” [HR. Abu Dawud dan Al-Hakim, ia menyatakan hadits ini shahih dan disepakati oleh Adz-Dzahabi]
Adab-adab Membaca Doa Istiftah
Terdapat beberapa kaidah atau adab-adab dalam membaca doa istiftah, yang oleh Imam An-Nawawi dijelaskan dalam kitab Al-Adzkar (1/107). Diantara adab-adab membaca doa istiftah tersebut ialah :
Adab Pertama
Imam An Nawawi mengisyaratkannya dalam hadits :
Adab Kedua
Adab Ketiga
Adab Keempat
Adab Kelima
Adab Keenam
Wallahu a’lam bishshawab.
Demikian risalah wacana “Adab-adab Membaca Doa Istiftah” sebagaimana pendapat para ulama. Semoga risalah ini membantu kita biar lebih memahami fiqih shalat sesuai dengan sifat shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aamiin.
________
Label : Shalat, Adab Membaca Doa Istiftah, Doa Istiftah, Fiqih
Deskripsi : Beberapa adab-adab dalam membaca doa istiftah sesuai dengan pendapat para ulama akan diuraikan dalam risalah singkat ini, dengan impian kita sanggup memahami lebih dalam bagaimana sifat shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.