38 Tentara Korea Selatan Masuk Islam

Fakta554 Dilihat

38 Tentara Korea Selatan Masuk Islam – Pasukan Korea yang mendapatkan cahaya kehidupan seorang kontributor sebuah media online mengabarkan lewat facebooknya jikalau tersedia sekitar 38 Tentara Korea Selatan yang bertugas di irak secara mengejutkan menentukan hidayah masuk keagama islam.

Bukan rahasia umum lagi kalau Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia bersama dengan tingkat penginjilan yang paling aktif di dunia. Namun hidayah memang mampu mampir kapan saja dan di mana saja. Dan itu berjalan saat puluhan tentara Negeri Ginseng selanjutnya pulang berasal dari medan tugas di Irak.

Tentara Korsel diketahui tergabung bersama dengan ‘Unit Zaitun’ dan di letakkan di Irbil, Irak bagian utara. Di sini mereka berinteraksi bersama dengan warga Irak yang mayoritas memeluk Islam. Dalam jalinan ini mereka melihat dan mengamati bagaimana Islam mampu menjadi pedoman hidup yang terlampau menyentuh hati dan cocok bersama dengan fitrah manusia. Maka mereka pun merasa mempelajari Islam bersama dengan membaca kitab suci Al-Qur’an dan banyak bertanya bersama dengan para pemuka agama Islam setempat.

Para tentara Korsel ini mulai tersadar dan kembali ke fitrahnya yakni masuk Islam. Letnan Son Hyeon-ju sendiri mengaku kembali ke Islam pada tahun 2004 silam. “Saya menjadi Muslim karena aku bisa merasakan jika Islam lebih hamonis dan damai, ” ujar Letnan Son Hyeon-ju menyebut angka 37 tentara yang menjadi mualaf dikutip dari The Chosunilbo.

Son Hyeon-jun, yang merupakan anggota Pasukan Elit Brigade ke-11, serta teman-temannya itu sudah bertugas di Ibril, Irak bagian utara. Di sanalah mereka mulai mengenal Islam.

Letnan Saat membaca Syahadat
Letnan Saat membaca Syahadat

Letnan-son-hyeon-juDan saat kembali ke negaranya, bertepatan dengan jumat, 37 tentara Korea Selatan itu bersyahadat di Masjid Hannam-dong, Seoul.

Sebelum mengucap Syahadat, mereka berwudu. Setelah itu bersyahadat dengan dibimbing imam masjid dan disaksikan jamaah salat Jumat.

Saat membaca Syahadat, para tentara itu berdiri sejajar dalam garis lurus, untuk melambangkan bahwa semua orang sama di hadapan Tuhan. Mereka sungguh lancar mengucap Syahadat dalam bahasa Arab. (rz/The Chosunilbo).

Saat memperhatikan gerakan-gerakan sholat yang dilakukan oleh rakyat irak, ia sedikit tertegun dan berniat untuk mencoba sendiri semua gerakan sholat yang ia pelajari hasil dari pengamatannya itu sendirian di kamar dinasnya.

Saat mempraktekkan gerakan sholat itu si kapten San Jin-Gu merasa ada ketenangan batin yang menghinggapinya. Karena itulah ia menjadikan gerakan salat sebagai salah satu olahraga meditasi yang diwajibkan pada para anak buahnya.

Ternyata setelah dikenalkan dengan gerakan meditasi ala sholat itu, para prajurit juga merasakan ketenangan dan kedamaian yang sama dengan si kapten. Akhirnya, setelah itu Kapten San Jin-Gu memutuskan untuk mempelajari islam lebih banyak dan lebih filosofis lagi sebelum akhirnya ia mantap memilih islam sebagai jalan baru dalam kehidupannya.

Saat mengaku ingin memeluk islam pada anak buahnya, tanpa diduga, ke-37 anak buahnya juga mengatakan diri untuk ikut bersama si kapten masuk agama islam.