![]() |
Ilustrasi kota UEA di Mars tahun 2117. Kredit: Dubai Media Office |
– Tak hanya Amerika Serikat dengan NASA-nya yang berambisi untuk mendaratkan insan di Mars, baru-baru ini Pemerintah Uni Emirat Arab melalui tubuh antariksanya mengumumkan misi untuk membangun kota seluas Chicago (AS) di Mars pada tahun 2117 mendatang.
Megaproyek bertajuk “Mars 2117” itu diinformasikan sudah dimulai tahun ini. Dalam 100 tahun ke depan, Uni Emirat Arab (UEA) akan merancang, membangun, dan mengirim koloni insan ke Planet Merah. Sebuah misi jangka panjang yang gokil?
Megaproyek 100 tahun ini telah diumumkan oleh Wapres dan Perdana Menteri UEA, Syekh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, beserta Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Syekh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di sela-sela program World Government Summit di Dubai belum usang ini.
Acara yang dihadiri lebih dari 4.000 penerima dari 139 negara yang tergabung, termasuk kepala dan direktur dari enam organisasi besar internasional ibarat PBB, Dana Moneter Internasional, dan Bank Dunia, menjadi panggung tersendiri bagi UEA untuk mempromosikan ambisinya.
Dalam upaya mewujudkan megaproyek “Mars 2117” tersebut, UEA akan bekerja sama dengan organisasi internasional khusus dan forum ilmiah untuk mengeksplorasi cara bagaimana insan sanggup bertransportasi ke Mars serta cara menciptakan makanan dan sumber energi di sana.
“Megaproyek gres ini ialah benih yang sedang kita tanam hari ini, dan kami berharap generasi mendatang sanggup menuai buah manfaatnya dalam semangat sehingga sanggup mengungkap pengetahuan baru,” kata Sheikh Mohammed, dilansir CNBC.
Al Gergawi menambahkan, “Angka itu kami dapatkan alasannya ialah ini ibarat pergi ke sebuah pulau eksotis, tidak semua orang sanggup pergi dulu. Kemudian kita mendapat kemajuan teknologi roket yang sanggup memindahkan orang dengan mudah. Kemudian teknologi oksigen makin berkembang sehingga ia akan lebih ibarat Bumi, yang sanggup mendorong orang-orang.”
Jadi, sehabis sudah banyak negara yang berambisi ke Mars, apa langkah Indonesia? Hold on, kita masih sibuk berdebat bentuk Bumi, nih. Sungguh sebuah kemajuan, bukan?