17 Miliar Planet Seolah-Olah Bumi Ada Di Galaksi Bima Sakti

Planet341 Dilihat

— Hasil studi terbaru yang dipaparkan dalam American Astronomical Society Conference di California, Senin (7/1/2013), mengungkap bahwa jumlah planet seukuran Bumi di Bimasakti mencapai angka 17 miliar, terdapat satu di antara enam bintang.

Sejumlah planet mengorbit bintangnya pada jarak yang relatif dekat, lebih akrab dari jarak orbit Merkurius. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui jumlah planet seukuran Bumi yang mengorbit pada jarak lebih jauh, berada pada zona layak huni.

Misi pencarian planet ekstrasolar selama ini dilakukan oleh teleskop Kepler. Riset menunjukkan, 17 persen dari kandidat planet yang ditemukan Kepler berukuran 0,8-1,25 kali ukuran Bumi serta mengorbit dalam waktu 85 hari atau kurang.

Persentase planet Bumi super dengan ukuran 1,25 kali Bumi dengan waktu orbit sekitar 150 hari lebih besar sebanyak 25 persen. Persentase yang sama juga dimiliki planet mini Neptunus dengan ukuran 2-4 kali Bumi dan mengorbit dengan waktu sekitar 250 hari. Sementara itu, planet yang lebih besar lebih jarang. Hanya tiga persen dari kandidat planet tergolong kelas Neptunus, berukuran 4-6 kali Bumi. Hanya 5 persen yang tergolong gas raksasa, berukuran 6-22 kali Bumi dan mengorbit bintangnya dengan periode sekitar 400 hari atau kurang.

Francois Fressin, peneliti dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics yang mempresentasikan hasil itu, mengatakan, planet mengitari semua jenis bintang. Ia juga mengungkapkan, ada banyak faktor yang mendukung kehidupan di Bumi yang belum ditemui di planet lain.

“Ada sejumlah 20-30 faktor pendukung kehidupan yang kita ketahui di Bumi yang mungkin tak ditemui di planet lain. Contohnya, mungkin akan sangat jarang menemui planet serupa Bumi yang hanya sebagian tertutup air,” papar Fressin menyerupai dikutip Discovery, Senin hari ini.

Dalam paparannya, Fressin juga mengungkap bahwa ada 461 kandidat planet lagi yang ditemukan oleh Kepler. Total, ada 2.740 kandidat planet yang ditemukan. Penelitian pada kandidat planet itu dibutuhkan bisa mengungkap adanya Bumi kedua. [kompas, yunanto]