12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah (Bagian 2)

 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah  12 DOA ISTIFTAH YANG DICONTOHKAN RASULULLAH (Bagian 2)
Ilustrasi : Seorang Muslim Yang sedang Shalat

12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah (Bagian 2)


Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah (Bagian 2)
Doa istiftah merupakan doa yang dibaca dalam shalat. Baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Doa istiftah dibaca di antara takbiratul ihram dan ta’awudz sebelum membaca surah Al-Fatihah.

Telah disebutkan sebelumnya pada materi “12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah (Bagian 1)”, bahwa doa istifta mempunyai aturan sunnah. Namun meski aturan membaca doa istiftah ini yakni sunnah, ia tetap dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan Rasulullah yakni suri tauladan yang baik (Uswatun Hasanah) yang tentunya segala sunnah yang dicontohkan oleh ia mengandung keutamaan yang banyak di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.

Dalil yang menyebutkan bahwa Rasulullah membaca doa istiftah dalam shalat yakni hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,


كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: ” أقول: … ” فذكره


“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sesudah bertakbir dikala shalat, ia membisu sejenak sebelum membaca ayat. Maka saya pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, saya melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca dikala itu adalah:… (beliau menyebutkan doa istiftah).” [Muttafaqun ‘alaih]

Imam An Nawawi rahimahullah berkata:
“Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya mustahabbah (sunnah) dalam shalat wajib maupun shalat sunnah” [Al Adzkar, 1/107].

12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah (Bagian 2)


Pada materi 12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah (Bagian 1) telah dijelaskan 5 macam doa istiftah sebagaimana Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah menyebutkan dalam hasil penelitiannya yang tercantum dalam kitab ia Sifatu Shalatin Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam semua doa istiftah yang mempunyai riwayat-riwayat yang shahih.

Dalam risalah bab kedua ini, akan dijelaskan doa istiftah kelima hingga ke dua belas, sehingga tak tersisa satu pun hadits shahih perihal doa istiftah ini yang terlewatkan, Insya Allahu Ta’ala.


Doa Istiftah Kelima


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ


“Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau” [HR. Abu Dawud dan Al-Hakim dan ia menyatakan hadits ini Shahih dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-‘Uqaili berkata (hal 103), “Hadits telah diriwayatkan dalam beberapa jalur dengan sanad-sanad yang baik.” Hadits ini telah ditakhrij dalam Irwa’ul Ghalil (341)].

Doa ini juga diriwayatkan dari sahabat lain secara marfu’, yaitu dari ‘Aisyah, Anas bin Malik dan Jabir radhiyallahu’anhum. Bahkan Imam Muslim membawakan riwayat :

أن عمر بن الخطاب كان يجهر بهؤلاء الكلمات يقول : سبحانك اللهم وبحمدك . تبارك اسمك وتعالى جدك . ولا إله غيرك

“Umar bin Khattab pernah menjahrkan doa ini (ketika shalat) : (lalu menyebut doa di atas)” [HR. Muslim no.399]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya kalimat yang paling disenangi Allah yakni ucapan hamba-Nya : ‘Maha Suci Engkau Yaa Allah..’” [HR. Ibnu Mandah dalam At-Tauhid (123/2) dengan sanah shahih]

Doa istiftah ini baik, cukup singkat dan sangat sempurna bagi imam yang mengimami banyak orang yang kondisinya lemah, semisal belum dewasa dan orang tua. Sehingga doa istiftah ini banyak diamalkan oleh para sahabat Nabi, sehingga banyak ulama-ulama yang lebih menyukai untuk mengamalkan doa istiftah ini dalam shalat.


Doa Istiftah Keenam


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ

3x  لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

3x  اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا


“Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau, Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah (3x), Allah Maha Besar (3x)” [HR. Abu Dawud dan Ath-Thahawi, dihasankan oleh Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/252]

Doa istiftah tersebut di atas sering diamalkan pada shalat malam sebagaimana klarifikasi dari hadits Abu Dawud dan Ath-Thahawi di atas.


Doa Istiftah Ketujuh


اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا


“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan kebanggaan yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang” [HR. Muslim dan Abu ‘Awanah, dan dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi].

Doa istiftah sebagaimana tersebut dalam hadits di atas diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu’anhu, ia berkata:


بينما نحن نصلي مع رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ إذ قال رجل من القوم: … فذكره. فقال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” عجبت لها! فتحت لها أبواب السماء “. قال ابن عمر: فما تركتهن منذ سمعت رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقول ذلك


“Ketika kami shalat bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, ada seorang lelaki yang berdoa istiftah: (lalu disebutkan doa di atas). Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kemudian bersabda: ‘Aku heran, dibukakan baginya pintu-pintu langit‘. Ibnu Umar pun berkata:’Aku tidak pernah meninggalkan doa ini semenjak ia berkata demikian’”. [HR. Muslim dan Abu ‘Awanah, dan dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi]

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbahan (I/210) dari Jabir bin Muth’im sesungguhnya ia pernah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa istiftah ini dalam shalat sunnah.


Doa Istiftah Kedelapan


الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ


“Segala puji bagi Allah dengan kebanggaan yang banyak, kebanggaan yang terbaik dan kebanggaan yang penuh keberkahan di dalamnya”

Seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain membaca doa istiftah ini. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku melihat dua belas Malaikat berebut untuk memberikan doa ini kepada Allah” [HR. Muslim dan Abu ‘Awanah]


Doa Istiftah Kesembilan


اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ الحَقُّ وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ


“Ya Allah, segala puji bagi Engkau. Engkau pemelihara langit dan bumi serta orang-orang yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkau mempunyai kerajaan langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkau yakni cahaya bagi langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkau Raja langit dan bumi dan Raja bagi siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkaulah Al Haq. Janji-Mu niscaya benar, firman-Mu niscaya benar, pertemuan dengan-Mu niscaya benar, firman-Mu niscaya benar, nirwana itu benar adanya, neraka itu benar adanya, para nabi itu membawa kebenaran, dan Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam itu membawa kebenaran, hari selesai zaman itu benar adanya. Ya Allah, kepada-Mu lah saya berserah diri.Kepada-Mu lah saya beriman. Kepada-Mu lah saya bertawakal. Kepada-Mu lah saya bertaubat. Kepada-Mu lah saya mengadu. Dan kepada-Mu saya berhukum. Maka ampunilah dosa-dosaku. Baik yang telah saya lakukan maupun yang belum saya lakukan. Baik apa yang saya sembunyikan maupun yang saya nyatakan. Engkaulah Al Muqaddim dan Al Muakhir. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau” [HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu ‘Awanah, Abu Dawud, Ibnu Nashr dan Ad-Darimi]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seringkali membaca doa istiftah ini pada shalat malam yang ia kerjakan. Maski demikian, boleh juga dibaca pada shalat fardhu dan shalat sunnah lainnya, namun dikecualikan bagi para imam shalat biar ia tidak terlalu memanjangkan shalatnya untuk makmum.


Doa Istiftah Kesepuluh


اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ، وَمِيكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ


“Ya Allah, Rabb-nya malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui hal ghaib dan juga nyata. Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu dalam hal-hal yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah saya kebenaran dalam apa yang diperselisihkan, dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk menuju jalan yang lurus, kepada siapa saja yang Engkau kehendaki” [HR. Muslim dan Abu ‘Awanah]

Doa Istiftah Kesebelas

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertakbir sepuluh kali, bertahmid sepuluh kali, bertasbih sepuluh kali, bertahlil sepuluh kali dan beristighfar sepuluh kali,

10x الله اكبر
10x الحمد لله
10x لا اله الا الله
10x استغفر الله


Kemudia beluai shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan :

10x اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ،وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي وَعَافِنِي


Kemudian belaiau shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca :

10x اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الضِّيقِ يَوْمَ الْحِسَابِ


“Allah Maha Besar” (10 kali)
“Segala kebanggaan bagi Allah” (10 kali)
“Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah” (10 kali)
“Aku memohon ampun kepada Allah” (10 kali)
“Ya Allah, ampunilah aku, berilah saya petunjuk, berilah saya rizki, dan berilah saya kesehatan” (10 kali)
“Ya Allah, saya berlindung dari kesempitan di hari kiamat” (10 kali)
[HR. Ahmad, Ibnu Abi Syaibah (XII/119/2), Abu Dawud dan Ath-Thabrani dalam Al-Ausath (26/2) dari Al-Jam’u bainahu wa baina ash-shagir dengan sanad shahih, dan yang lainnya dengan sanad hasan].


Doa Istiftah Kedua Belas


اللَّهُ أَكْبَرُ [ثلاثاً] ، ذُو الْمَلَكُوتِ، وَالْجَبَرُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ


“Allah Maha Besar” 3x“Yang mempunyai kerajaan besar, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan” [HR. Ath-Thayalisi dan Abu Dawud, dengan sanad Shahih].

Wallahu a’lam bishshawab

Demikan risalah “12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah (Bagian 2)” ini kami sampaikan ke hadapan para pembaca, semoga sanggup menjawab semua perbedaan pendapat di antara umat muslim khususnya perihal bacaan doa istiftah yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga sanggup menyadarkan kita akan kesia-siaan berdebat hanya alasannya yakni masalah sunnah yang masing-masing tidak berpegang pada dalil-dalil yang shahih.

________
Label : Shalat, Doa, Fiqih, Istiftah, Doa Istiftah
Deskripsi : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah menyebutkan dalam hasil penelitiannya yang tercantum dalam kitab ia Sifatu Shalatin Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam semua doa istiftah yang mempunyai riwayat-riwayat yang shahih. Berikut ini risalah perihal 12 Doa Istiftah Yang Dicontohkan Rasulullah (Bagian 2).