10 Amal Jariyah Yang Pahalanya Terus Mengalir
Assalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
LangitAllah.com – Amalan Jariyah merupakan amalan yang paling digemari oleh setiap muslim yang bersungguh-sungguh dalam taqwanya. Amal jariyah yang meski seseorang telah meninggal dunia namun pahala kebaikannya masih terus mengalir untuknya hingga waktu yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sahabat LangitAllah.com, Di antara nikmat Allah yang paling besar yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada segenap hamba-Nya yang beriman yaitu Dia mempersiapkan pintu-pintu kebaikan yang banyak bagi hamba-hamba-Nya, yang jikalau seorang hamba mengamalkannya, maka ia akan mendapat ganjaran pahala, baik ketika hidup di dunia begitu pula akan tetap mengalir ketika mereka telah meninggal dunia.
Ketahuilah wahai sahabat, bahwa penghuni-penghuni kubur tergadai di dalam makam-makam mereka, mereka telah terputus dari amalan-amalan shaleh, dan hanya menanti hari penghakiman yang belum diketahui hasilnya. Dalam keadaan demikian ada orang-orang yang kebaikannya terus bersambung dan ganjaran pahalanya terus berdatangan. Mereka berpindah dari negeri amal (dunia), tapi jawaban pahala tidak berhenti, derajat mereka terus meninggi, pahala mereka terus berlipat, padahal mereka berada di kubur tidak melaksanakan amal, hanya menunggu datangnya final zaman tiba. Alangkah mulia dan alangkah indahnya keadaan mereka, sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan harta dunia. Maka bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan bahwa ada 7 amalan yang pahalanya tetap mengalir ke kubur seseorang (hamba) tatkala ia telah meninggal dunia.
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnad-nya dengan sanad hasan, dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Ada tujuh masalah yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba sehabis ia meninggal, padahal ia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang terputus pen.) (3) orang yang menciptakan sumur, (4) orang yang menanam kurma (buah), (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mush-haf Alquran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya sehabis ia wafat.”
Maka, mari kita renungkan wahai saudaraku (muslim) keutamaan amalan ini, dan hendaknya kita tetap bersemangat dalam upaya berinvestasi pahala di dunia yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan sebagai negeri persiapan dan persinggahan sementara. Hendaknya kita bersungguh-sungguh menyegerakannya sebelum amalan terputus dan sakitnya maut merenggut nyawa kita. Sebab negeri yang sesungguhnya yaitu negeri akhirat, negeri yang kekal selama-lamanya.
Baiklah sahabatku, saatnya kita coba renungkan dan mengkaji wacana 7 Amal Jariyah Yang Pahalanya Terus Mengalir sesuai sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas :
# 1 – Mengajarkan Ilmu (Yang Bermanfaat)
Ilmu yang dimaksudkan di sini yaitu ilmu yang bermanfaat yang menciptakan seseorang mengetahui agamanya dan mengenal Rabbnya. Ilmu yang bisa menunjuki seseorang ke jalan yang lurus dan baik. Ilmu yang mengenalkan seseorang yang mana hidayah dan yang mana kesesatan. Ilmu yang mengajarkan mana yang halal dan mana yang haram, Dan ilmu yang mengajarkan mana yang haq dan mana yang batil.
Dengan ilmu, kita sanggup mengetahui betapa mulianya kedudukan seorang ulama yang memberi nasihat kepada umat dan mulianya kedudukan seorang dai yang nrimo dalam beribadah. Mereka itu layaknya lentera penerang bagi para hamba, menara-menara yang terpancang untuk sebuah negeri, pembangun umat, dan mata air hikmah. Hidup mereka merupakan harta yang (sangat) layak untuk diperebutkan, dan wafatnya mereka merupakan petaka dan kesedihan bagi umat islam. Mereka ini menciptakan orang-orang yang tidak tahu menjadi berilmu, menciptakan orang-orang yang keliru menjadi faham, menciptakan orang-orang yang lalai menjadi tergugah, dan menciptakan orang-orang tersesat menemukan arah. Mereka tidak mendatangkan tragedi dan tidak menciptakan orang-orang pendosa lari berbalik arah.
Sehingga, ketika salah seorang dari mereka para ulama dan para dai wafat, maka ilmu yang telah mereka ajarkan pun tetap kekal di tengah-tengah umat sebagai warisan mulia. Tulisan dan perkataan mereka tetap sanggup dipetik manfaatnya. Oleh alasannya yaitu itulah, ketika jasad mereka tertanam di tanah pekuburan, pahala dan ganjaran mereka tetap bermunculan.
Ada sebuah kalimat yang menyatakan, “Saat ulama pergi, buku-buku mereka tetap kekal abadi.” Apalagi di zaman kini ini, bahkan rekaman bunyi seorang ulama yang berisi pelajaran ilmiah, ceramah-ceramah, dan khutbah tetap terjaga dan tetap bisa dinikmati oleh generasi-generasi di zaman berikutnya. Dan orang-orang yang berperan serta mengembangkan tulisan-tulisan para ulama, rekaman-rekaman pengajian mereka, bagi mereka juga pahala yang banyak, Insya Allah.
# 2 – Mengalirkan Sungai dan Tidak Menahannya
Maksud dari mengalirkan sungai dan tidak menahannya yaitu menciptakan aliran pada sungai yang tertahan airnya, supaya air tersebut bisa mengalir ke tempat-tempat pemukiman orang lain dan kebun-kebun mereka. Sehingga orang lain bisa memanfaatkannya, kebun-kebun terairi, dan para musafir pun bisa minum darinya. Betapa besarnya kebaikan dari amalan yang mulia ini, memudahkan insan memperoleh air yang merupakan kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan manusia.
Jenis perbuatan yang semisal dengan hal tersebut yaitu dengan membangun dengan nrimo hanya mengharap Ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala penampungan-penampungan air di tempat-tempat yang diharapkan manusia, sehingga sanggup dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya.
# 3 – Membuat Sumur atau Menggali Sumur
Sumur merupakan sumber air yang sangat diharapkan oleh insan selain dari sumber air yang mengalir dari sungai-sungai. Jika bangunan sumur ini sanggup kita peruntukkan keuntungannya untuk masyarakat sekitar sengan ikhlas, maka Insya Allah pahala akan terus mengalir meski jasadnya telah hancur dimakan tanah. Berkaitan dengan hal ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Suatu ketika ada seorang pria yang mencicipi kehausan yang sangat, kemudian ia menjumpai sebuah sumur. Ia pun menuruninya, kemudian meminum airnya. Setelah itu ia naik lagi, namun ternyata ia melihat seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya memakan tanah yang lembab saking hausnya. Laki-laki itu mengatakan, ‘Anjing ini merasa sangat kehausan sebagaimana rasa hausku tadi’. Lalu ia kembali turun ke dalam sumur dan memenuhi sepatunya dengan air. Setelah itu ia beri minum anjing tersebut. (Oleh alasannya yaitu perbuatannya) Allah pun bersyukur kepadanya dan mengampuninya.” Para sobat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah perbuatan baik kita terhadap binatang mendapat ganjaran pahala?” Rasulullah menjawab, “Ya, pada setiap nyawa itu ada ganjaran pahala.” [Muttafaqun ‘alaihi].
# 4 – Menanam Pohon Kurma (buah-buahan)
Pohon Kurma merupakan pohon yang paling utama dan paling bermanfaat bagi manusia, barangsiapa yang menanam kurma kemudian membagikan buahnya kepada kaum muslimin, maka pahalanya akan ia dapatkan dari setiap butir kurma yang dimakan. Dan setiap orang ataupun binatang bisa memperoleh manfaat dari buah kurma. Sama halnya dengan seseorang yang menanam suatu pohon yang bermanfaat bagi orang lain, ia juga akan memperoleh pahala darinya.
Penyebutan kurma dalam hadits ini dikarenakan keutamaan dan keistimewaan kurma yang tidak dimiliki pohon-pohon lainnya. Tentu saja dalam aplikasinya tidak terbatas hanya pohon kurma saja, jenis flora berbuah lainnya juga sanggup dijadikan sarana ibadah menyerupai pohon kurma dan buahnya.
# 5 – Membangun Masjid
Masjid merupakan daerah yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebuah daerah yang disitu Allah ditinggikan dan diingat nama-Nya. Apabila sebuah masjid dibangun, maka secara otomatis di daerah itu akan ditegakkan shalat, ayat-ayat Alquran dibacakan, Allah Ta’ala diingat, ilmu agama disebarkan, umat Islam berkumpul, dan maslahat-maslahat agung lainnya. Bagi orang yang membangunnya, ia akan memperoleh pahala dari setiap acara yang dilakukan di masjid tersebut hingga hari final zaman tiba atau sepanjang masjid tersebut dipergunakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang membangun sebuah masjid alasannya yaitu mengharap wajah Allah, maka Allah akan bangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.” [Muttafaqun ‘alaihi]
# 6 – Memberi atau Mewariskan Mushaf Al-Quran
Bagi orang-orang yang mencetak Al-Quran kemudian membagikan dan menginfakkannya di masjid dan di tempat-tempat belajar, sehingga umat Islam bisa memperoleh manfaat, maka ia akan mendapat pahala dan ganjaran yang besar setiap kali orang-orang membacanya dan setiap kali orang-orang mentadabburi kandungan ayat-ayatnya serta mengamalkan isi kandungannya itu.
# 7 – Mendidik Anak Dengan Pendidikan Yang Baik
Mendidik anak dengan pendidikan yang baik dan bersemangat menumbuhkembangkan mereka dalam ketakwaan dan kebaikan sehingga mereka menjadi belum dewasa yang baik dan shaleh. Anak-anak ini akan berdoa untuk kedua orang tuanya, memohonkan rahmat dan ampunan untuk ibu – bapaknya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi seseorang bagi seseorang yang telah meninggal dunia dengan meninggalkan belum dewasa yang shaleh.
Maka bertaqwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ada hadits yang mempunyai makna serupa dengan hadits yang kita bahas pada ketika ini. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Di antara amalan yang tetap mengalir bagi seorang mukmin ketika ia wafat: ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, anak shaleh yang ia tinggalkan, mush-haf yang ia bagi-bagikan, masjid yang ia bangun, atau sebuah rumah yang ia bangun untuk para musafir, sungai yang ia alirkan, dan sedekah yang ia dermakan pada ketika ia sehat dan masih hidup namun masih bermanfaat sehabis wafatnya”.
Dalam Shahih Muslim, Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda :
“Apabila anak Adam meninggal, maka terputus darinya semua amalan kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya”.
Dan para ulama menafsirkan Sedekah jariyah dengan wakaf yaitu sesuatu yang fisiknya tetap dan keuntungannya berkelanjutan. Adapun kalimat dalam sabda dia “atau sebuah rumah yang dibangun untuk para musafir” ini menjelaskan wacana keutamaan membangun rumah yang diwakafkan untuk kepentingan umat muslim, baik itu untuk musafir, atau untuk anak yatim, atau untuk para janda, dan fakir miskin, atau untuk para penuntut ilmu.
Inilah beberapa amalan yang penuh keberkahan, yang apabila seorang hamba mengamalkannya di masa hidupnya, maka pahalanya tetap akan ia dapatkan sehabis ia tiada.
Sahabat LangitAllah.com, mari kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, melalui mediator nama-nama-Nya Yang Maha Baik dan sifat-sifat-Nya Yang Maha Mulia supaya memberi kita taufik kepada semua kebaikan dan supaya Dia memudahkan kita memasuki pintu-pintu kebaikan tersebut, serta menunjuki kita jalan hidayah yang lurus.
Selain dari ke 7 amalan yang telah disebutkan di atas, bekerjsama masih ada amalan lainnya yang pahalanya juga akan terus mengalir meski jasad kita (yang melaksanakan dan mengamalkannya) telah hancur di dalam tanah. Amalan tersebut yaitu Berjihad di jalan Allah, menghadang musuh dan melindungi kaum muslimin. Ada sebuah hadits shahih yang termaktub dalam Shahih Muslim dari Salman al-Farisi radhiallahu ‘anhu, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Berperang di siang dan malam hari lebih baik daripada puasa dan shalat malamnya selama satu bulan. Apabila ia wafat dalam perang tersebut, pahala dari amalnya ini tetap mengalir demikian juga rezekinya, dan dia kondusif dari fitnah”
Maksudnya yaitu ia di dalam kuburnya akan terus mencicipi pahala dari amalannya hingga hari final zaman dan Allah akan melindunginya dari siksa kubur.
Subhanallah
Maka kesimpulannya, ada 10 amal jariyah yang pahalanya terus mengalir, yang apabila seseorang mengamalkannya dan menaruh perhatian pada amalan-amalan tersebut di masa hidupnya, maka ganjaran pahala tetap berjalan sekalipun ia telah meninggal dunia.
Ke 10 amal jariyah yang pahalanya terus mengalir tersebut yaitu :
- Mengajarkan ilmu yang bermanfaat,
- Mengalirkan sungai,
- Membuat sumur,
- Menanam kurma dan pepohonan lainnya,
- Membangun masjid,
- Membagi-bagikan mushhaf Alquran,
- Mendidik anak hingga ia menjadi anak yang shaleh yang mendoakan kerahmatan dan kebaikan untuk orang tuanya,
- Membangun rumah dan mewakafkannya untuk orang.orang yang membutuhkan,
- Sedekah jariyah,
- Berjihad di jalan Allah
Sahabat, maka ketahuilah bahwa orang yang cerdas itu yaitu orang yang bisa menundukkan hawa nafsunya dan bederma untuk persiapan kehidupan sehabis kematian. Sedangkan orang yang lemah itu yaitu orang yang mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan.
Sahabat LangitAllah.com, demikianlah artikel 10 Amal Jariyah Yang Pahalanya Terus Mengalir. Demi kelangsungan ibadah dakwah, tentunya kami sangat berharap tugas kita semua untuk jangan hanya kita saja yang memahami syariat-syariat ibadah kita ini. Mari kita bagikan dan teruskan ilmu ini kepada sobat seiman kita yang mungkin saja masih banyak yang belum memahami ilmu ini.
Allah berfirman di dalam Al Qur’an pada Surah Al Ashr :
“Demi Masa (1); Sesungguhnya Manusia itu benar-benar dalam kerugian, (2); kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (3).” [QS. Al Ashr : 1-3].
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalasnya dengan pahala Jariyah serta kita tidak tergolong ke dalam golongan insan yang merugi, sebagaimana ayat 2 dalam surah Al Ashr di atas. Wallahu A’lam Bishshawab. [Tim Redaksi LangitAllah.com]